Awas Hadits Dhoif, Benarkah Tak Boleh Diamalkan?

Hadi Widodo
Ilustrasi (Foto: Okezone)

PEKALONGAN, iNewsPantura.id - Bagaimana sebenarnya mengamalkan hadits dhoif. Berikut pendapat para ulama dikutip dari Kajian Habib Muhammad bin Yahya Cirebon: 

 

> Madzhab Hanafi

وَإِنْ كَانَتْ ضَعِيفَةً لِلْعَمَلِ بِالْحَدِيثِ الضَّعِيفِ فِي فَضَائِلِ الْأَعْمَالِ

Meskipun hadits itu dhaif, maka diperbolehkan untuk diamalkan dalam keutamaan Amal. (Durar Al-Hukkam 1/36)

 

> Madzhab Maliki

فَقَدْ اتَّفَقَ الْعُلَمَاءُ عَلَى جَوَازِ الْعَمَلِ بِالْحَدِيثِ الضَّعِيفِ فِي فَضَائِلِ الْأَعْمَالِ وَاغْتِنَامًا لِلثَّوَابِ الْوَارِدِ

Para ulama sepakat diperbolehkan mengamalkan hadits dhaif dalam keutamaan amal dan sebagai motivasi dalam meraih pahala. (Mawahib Al-Jalil, 1/56).

 

> Madzhab Syafi'i

وَقَدْ قَدِمْنَا اتِّفَاقَ العلَمَاءِ عَلَى العَمَلِ بِالحَديْثِ الضَّعِيفِ فِي فَضَائِلِ الْأَعْمَالِ دُوْنَ الحَلاَلِ وَالحَرامِ وَهَذَا مِنْ نَحْوِ فَضَائِلِ الْأَعْمَالِ

Telah kami jelaskan kesepakatan para ulama akan diperbolehkannya mengamalkan hadits dhaif dalam hal keutamaan amal, bukan dalam rangka memberikan hukum halal dan haram (Al-Majmu' 3/248).

 

> Madzhab Hanbali

(فَلَا بَأْسَ ، لِجَوَازِ الْعَمَلِ بِالْحَدِيثِ الضَّعِيفِ فِي فَضَائِلِ الْأَعْمَالِ) . قَالَ الشَّيْخُ تَقِيُّ الدِّينِ : الْعَمَلُ بِالْخَبَرِ الضَّعِيفِ ، بِمَعْنَى : أَنَّ النَّفْسَ تَرْجُو ذَلِكَ الثَّوَابَ ، أَوْ تَخَافُ ذَلِكَ الْعِقَابَ . وَمِثْلُهُ : التَّرْغِيبُ وَالتَّرْهِيبُ وَالْمَنَامَاتِ

Boleh mengamalkan hadits dhaif dalam keutamaan amal. Syekh Taqiyuddin berkata: “Artinya bahwa seseorang menginginkan pahala dan takut dengan dosa. Demikian pula dalam hal motivasi ibadah dan dorongan menjauhi dosa.” (Mathalib Uli An-Nuha, 3/234).

 

Sebagai catatan penting, ada sebagian orang yang 'alergi' dgn hadits dhaif dengan berdalih pada Imam al-Bukhari yang mengarang kitab Sahih al-Bukhari. Padahal faktanya tidak demikian:

 

َََ اَُِ: أٍٍٍٍَََََََََََََُِِِِِِِِِْْْْْْْْ

Imam Bukhari berkata: "Saya hafal 100 ribu hadits sahih dan 200 ribu hadits yg tidak shahih" (Faidl Al-Qadir 1/17).

 

Selain kitab Shahih al-Bukhari, Imam al-Bukhari juga memiliki beberapa kitab lain seperti At-Tarikh Kabir dan Shaghir, kitab Adab Al-Mufrad. Dalam kitab-kitab tersebut Imam Bukhari juga mencantumkan beberapa hadits dhaif.

Editor : Hadi Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network