Puluhan Siswa di Batang Diduga Keracunan Makanan Program MBG, Beberapa Masih Alami Mual dan Diare

Suryo Sukarno
Siswa SDN Proyonanggan 05 di Batang Sedang Menikmati Makanan Program MBG. Foto : iNews/ Suryo S

 

BATANG, iNewsPantura.id  – Kasus keracunan makanan menimpa puluhan siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Diduga, keracunan terjadi akibat konsumsi makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diberikan pada Senin, 14 April 2025.

Salah satu sekolah yang terdampak cukup parah adalah SD Proyonanggan 05 Batang. Para siswa mendapatkan menu mie ,telur dan sayur sawi. Karena bertepatan dengan jadwal test tengah semester atau asesmen, sebagian siswa membawa makanan tersebut pulang. Namun, saat disantap, makanan terasa sudah masam dan hampir basi.

“Saya makan mie dan sawi di rumah, rasanya sudah agak asam. Setelah itu, saya mual dan perut saya sakit,” ujar Radit, siswa kelas 4 SD Proyonanggan 05, saat ditemui di sekolah.

Sebanyak 23 siswa dari sekolah tersebut mengalami gejala mual, pusing, dan diare. Meski demikian, sebagian besar tetap masuk sekolah karena sedang menjalani ujian.

Guru SD Proyonanggan 05, Rizkika Wakhid, membenarkan kejadian tersebut. “ Makanan saat itu kami terima pagi sekitar jam 8 pagi, dan karena siswa sedang test pertengahan semester, makanan sebagian dibawa pulang. Kami mendapat laporan ada siswa keracunan, dan didata hingga kini ada 23 siswa, " jelasnya. 

Kondisi siswa sudah membaik namun ada juga yang masih merasa pusing , diare dan mual

" Beberapa hari sebelumnya, kami juga mendapat jatah makan dengan lauk telur. Sayangnya, telur yang diterima tidak matang sempurna,” ujarnya.

Pihak sekolah telah melaporkan kejadian ini kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Batang dan pengelola program MBG.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.

“Dari laporan yang kami terima, jumlah siswa yang mengalami keracunan tercatat sebanyak 16 siswa SD, 5 siswa TK, dan 24 siswa SMP. Kondisi mereka sudah membaik dan bisa mengikuti kegiatan belajar seperti biasa,” jelas Bambang.

Ia juga menegaskan bahwa ini adalah laporan pertama terkait kasus keracunan dari program MBG di Batang. “Kami berharap kejadian ini menjadi evaluasi dan peringatan agar pengelola program MBG lebih berhati-hati ke depannya,” tambahnya.

Program MBG di Kabupaten Batang saat ini baru dijalankan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Batang dan Kecamatan Kandeman. Jumlah siswa penerima manfaat program MBG ini sebanyak sekitar 7000 siswa mulai TK, SD, MI, SMP, MTS, SMA, SMK, MA. 

Editor : Suryo Sukarno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network