Atlet Panahan Pekalongan Melaju ke Kejurnas, Meski Pakai Dana Sendiri

Suryo Sukarno
Atlet Panahan Pekalongan Melaju ke Kejurnas, Meski Pakai Dana Sendiri. Foto : iNews/ Suryo S

PEKALONGAN, iNewsPantura.id – Di tengah keterbatasan, semangat pantang menyerah tetap menyala. Areza Putra, siswa SMK Ma’arif NU Kajen, membuktikan bahwa prestasi tak selalu bergantung pada fasilitas yang serba ada. Ia berhasil meraih medali perunggu dalam ajang Kejurprov Panahan Junior Jawa Tengah, sekaligus mengamankan tiket menuju Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panahan 2025.

Namun di balik pencapaian gemilang itu, tersimpan sebuah kenyataan yang memprihatinkan. Keberangkatan Areza ke panggung nasional harus ditopang dengan biaya pribadi dan dukungan penuh dari sekolah. Hingga saat ini, belum ada bantuan resmi dari instansi pemerintah daerah terutama Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata ( Din Porapar) kabupaten Pekalongan. 

Ketua Harian Perpani Kabupaten Pekalongan, Franky Irawan, menyampaikan apresiasi atas semangat luar biasa sang atlet, sekaligus keprihatinan terhadap minimnya perhatian yang diberikan oleh pihak terkait.

“Areza membawa nama Kabupaten Pekalongan secara resmi di tingkat nasional. Tapi semua biaya, dari perlengkapan hingga transportasi, ditanggung mandiri. Ini tentu jadi bahan refleksi bersama,” ujar Franky.

Fenomena serupa juga dialami Azhar Mubadillah, siswa SD Negeri 1 Talun, yang sebelumnya sukses menyabet medali emas dan perunggu di Kejurprov Panahan Junior Jateng, serta perunggu di ajang POPDA Divisi Recurve SD tingkat Jawa Tengah. Meski potensinya luar biasa, Azhar pun belum sepenuhnya mendapatkan dukungan pembinaan yang sepadan.

Franky menilai bahwa panahan adalah salah satu cabang olahraga yang memiliki potensi besar untuk berkembang, namun belum menjadi prioritas dalam pembinaan di tingkat daerah. “Kalau tidak ada perhatian sejak dini, banyak talenta akan tenggelam sebelum sempat tumbuh,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya sistem pembinaan yang inklusif dan berkelanjutan. Ketika dukungan hanya hadir untuk cabang olahraga populer, maka atlet-atlet dari cabang lain seperti panahan akan terus tertinggal, meski telah menorehkan prestasi.

Meski demikian, baik Areza maupun Azhar tetap menunjukkan semangat tinggi. Dengan segala keterbatasan, mereka terus melangkah, tidak hanya demi medali, tetapi demi mimpi dan nama baik daerah yang mereka cintai.

Masyarakat pun mulai menyuarakan harapan agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih serius. Tidak hanya pada saat prestasi telah diraih, tetapi juga dalam proses panjang yang dilalui para atlet muda ini, yang kerap terlewat dari sorotan.

“Dukungan bukan hanya soal materi, tetapi juga soal pengakuan dan kehadiran. Kita ingin melihat pemerintah hadir sebagai bagian dari perjuangan, bukan hanya perayaan,” pungkas Franky.

Dengan semangat dan tekad yang tak gentar, Areza siap melangkah ke Kejurnas. Ia membawa lebih dari sekadar busur dan anak panah. Dia membawa harapan baru bahwa prestasi sejati lahir dari keberanian, ketekunan, dan cinta pada tanah kelahiran.

Editor : Suryo Sukarno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network