KENDAL,iNewsPantura.id – Stadion Utama Kebondalem Kendal hari ini dipadati oleh ribuan rider dari berbagai kota di Indonesia dan 20 negara lainnya dalam rangkaian Parade City Hiu Selatan International Hard Enduro 2025. Para peserta bersiap mengelilingi Kota Kendal menuju sirkuit utama, menandai dimulainya salah satu ajang olahraga ekstrem paling bergengsi di Asia Tenggara.
Atmosfer kota berubah menjadi lautan semangat, warna-warni, dan suara deru mesin. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turut ambil bagian dalam parade pembuka ini. Sosok yang juga dikenal sebagai mantan Kapolda Jawa Tengah itu terlihat menyapa hangat salah satu rider asal Iran sebelum memulai perjalanan.
“Saya bangga, karena event olahraga ekstrem ini mampu menarik perhatian dunia,” ujar Luthfi. Dirinya juga mengapresiasi kehadiran rider internasional, termasuk bintang-bintang besar dunia Hard Enduro seperti Mario Roman, Manuel Lettenbichler, Graham Jarvis, dan Alfredo Gomez, yang turut meluncur dalam barisan para legenda.
Gubernur Luthfi menekankan bahwa kehadiran event Hiu Selatan #7 memberikan dampak nyata terhadap perekonomian lokal. “Hotel-hotel di Kendal dan Semarang penuh. UMKM juga ikut merasakan manfaatnya. Ini bukti kegiatan seperti ini memberi efek ekonomi yang konkret,” jelasnya.
Ia menambahkan, Kendal dipilih sebagai lokasi utama karena karakter alamnya yang sangat mendukung untuk olahraga trail ekstrem. “Potensinya besar, lintasannya menantang. Kami minta event ini diadakan di Kendal karena sesuai karakter alamnya,” tambahnya.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, turut menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya ajang internasional ini. Ia menyebut geliat ekonomi warga meningkat selama pelaksanaan event. “UMKM kami sangat terbantu. Ribuan peserta tentu membawa perputaran ekonomi. Kami berharap tahun depan bisa kembali digelar di sini,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi, menyatakan bahwa Hiu Selatan 7 merupakan ajang internasional pertama yang pernah digelar di wilayah Kendal. Ia melihat momentum ini sebagai peluang besar untuk memperkenalkan Kendal ke kancah global.
“Kami optimis dengan kegiatan ini, Kendal akan makin dikenal hingga ke mancanegara. Ini bukan sekadar olahraga, tapi juga promosi daerah,” ujarnya penuh semangat.
Dengan ribuan pengunjung, ratusan rider dari mancanegara, serta sorotan dari media internasional, Kendal hari ini benar-benar menjelma menjadi panggung dunia. Bumi Pantura membuktikan bahwa dirinya mampu menjadi tuan rumah event olahraga ekstrem kelas dunia—menyatukan adrenalin, semangat kompetisi, dan diplomasi budaya dalam satu lintasan.
Editor : Eddie Prayitno
Artikel Terkait