Balap Traktor, Cara Petani Pekalongan Rayakan Panen dan Sambut Musim Tanam

Suryo Sukarno
Peserta Balap Traktor adu cepat dilintasan sawah yang baru panen dan sambut musim tanam. Foto : iNewsPantura.id/ Suryo S

PEKALONGAN, iNewsPantura.id – Ada yang berbeda di Desa Sumub Lor, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan. Sawah yang biasanya lengang usai panen, justru berubah riuh dengan deru mesin traktor roda dua. Bukan untuk membajak lahan, melainkan untuk… balapan!

Sebanyak 20 peserta yang terdiri dari petani muda dari 19 kecamatan serta pelajar SMK pertanian tampil penuh semangat. Ajang ini digelar bukan hanya sebagai hiburan pascapanen dan menjelang musim tanam baru, tetapi juga untuk memperkenalkan teknologi pertanian kepada para petani.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan, Ari Lailani, menyebutkan  kegiatan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mendukung swasembada pangan melalui mekanisasi pertanian.

“Lomba ini bertujuan untuk menumbuhkan minat generasi muda terhadap pertanian modern, serta menjaga regenerasi petani. Ini juga sebagai wadah silaturahmi antarpetani dari berbagai kecamatan di Pekalongan,” ujar Ari.

Ia menegaskan bahwa traktor yang digunakan dalam perlombaan harus memenuhi kriteria teknis tertentu. Traktor peserta maksimal berkekuatan 8,5 PK, dengan satu van belt dan spesifikasi standar lainnya. Panitia juga menilai berbagai aspek seperti kecepatan, keterampilan operator, hingga keseimbangan traktor saat dikemudikan.

“Balapan ini bukan sekadar seru-seruan. Kami ingin membangkitkan semangat anak muda agar tertarik ke pertanian modern, sekaligus menjaga regenerasi petani,” jelasnya.

Selain kecepatan, peserta diuji keterampilan mengendalikan traktor di lintasan sawah. Dani (31), petani muda asal Desa Sidosari, tampak sumringah bisa ikut lomba ini.
“Wah seneng banget, Mas. Saya pegang traktor sejak SD. Harapannya lomba ini bisa rutin tiap tahun, biar petani makin kompak,” ujarnya sambil tertawa.

Hadiah yang disiapkan memang sederhana: trofi, piagam, dan uang pembinaan Rp6 juta. Tapi semangat kebersamaan antarpetani, keriuhan penonton, dan aura kegembiraan menjadikan lomba balap traktor ini lebih dari sekadar perlombaan.

Pemerintah Kabupaten Pekalongan berharap tradisi kreatif seperti ini mampu menggairahkan dunia pertanian dan menumbuhkan kebanggaan generasi muda untuk terjun ke sektor pangan.

Editor : Suryo Sukarno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network