SEMARANG, iNewsPantura.id – Pemerintah Kota Semarang berkomitmen terus mengembangkan sektor pertanian sebagai bagian penting pembangunan kota. Komitmen ini ditunjukkan melalui penyelenggaraan Semarang Agro Expo (SAE) 2025 di UPTD Agrobisnis Dinas Pertanian Kota Semarang, Kecamatan Mijen, Jumat (12/9).
Acara dibuka Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, yang hadir mewakili Wali Kota Agustina Wilujeng. Dalam sambutannya, Iswar menegaskan bahwa SAE bukan sekadar ajang pameran, melainkan ruang kolaborasi antara petani, pengusaha, akademisi, UMKM, serta komunitas.
“Tahun ini ada 37 tenant dari berbagai sektor. SAE menjadi panggung inovasi untuk menggerakkan ekonomi lokal dan menegaskan bahwa pertanian Kota Semarang mampu tampil dinamis, kreatif, sekaligus berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Tema “Bertani untuk Masa Depan” diangkat untuk menekankan pentingnya ketahanan pangan berkelanjutan. Meski hanya 6,41 persen dari luas wilayah Kota Semarang yang masih berupa lahan pertanian, pemerintah mendorong berbagai inovasi, termasuk urban farming dan pemanfaatan pekarangan rumah.
“Dengan keterbatasan lahan, bukan berarti kita tidak bisa mandiri pangan. Justru ini momentum untuk berinovasi. Melalui program Gerakan Makan Sayur dan Buah Nusantara (GEMAS) serta Gerakan Minum Susu dan Makan Telur (GERIMIS LUR), kami sekaligus mengedukasi pola makan sehat sambil mempromosikan hasil pertanian lokal,” tambah Iswar.
Selain pameran produk pertanian, SAE 2025 juga menghadirkan berbagai kegiatan edukatif dan hiburan, antara lain lomba dongeng tani, kontes ternak kambing, pelatihan pengolahan empon-empon, hingga program petani cilik dan remaja tani.
Menurut Iswar, sektor pertanian tidak hanya berkaitan dengan aktivitas menanam dan memanen, tetapi juga menyangkut ketahanan kota, kemandirian ekonomi, serta keberlanjutan lingkungan. Pemkot Semarang, kata dia, akan terus memperkuat peran petani dan UMKM melalui dukungan teknologi, akses pasar, serta ekosistem pertanian modern.
“Pertanian perkotaan harus menjadi bagian dari edukasi, wisata, sekaligus inovasi. Dengan begitu, generasi muda bisa terinspirasi untuk mencintai dan mengembangkan dunia pertanian,” pungkasnya.
Editor : Suryo Sukarno
