Masjid Pekojan Semarang Sajikan Lezatnya Bubur India Menu Takjil Khas Ramadan

Hadi Widodo
Masjid Pekojan Semarang bagikan 250 porsi takjil bubur india selama Ramadhan (Foto: Okezone)

SEMARANG, iNews.id – Menu Bubur India sebagai takjil Ramadan selalu disediakan saat momen berbuka puasa oleh takmir di Masjid Pekojan Jalan Petolongan No 1 Purwodinatan, Semarang. 

Sudah lebih seabad takmir masjid menghadirkan takjil khas Ramadan ini di Masjid Pekojan. Takmir masjid setiap harinya selama Ramadan menyediakan 20 kilogram bahan baku untuk 250 porsi. 

Menariknya, setiap hari bubur India disediakan dengan menu yang berbeda. Seperti pada hari Kamis, takmir menyediakan menu gulai.

Bubur India memiliki ciri khas, yakni rempah-rempahnya. Dibandingkan dengan bubur lokal yang tidak memiliki rempah, Bubur India memiliki beragam rempah, seperti santan cair, santan kental, bawang merah, bawang putih, pandan, sereh, kayu manis, jahe, daun salam, beras, wortel, onclang, dan garam.  

Takmir Masjid Jami Pekojan, Ahmad Ali mengatakan untuk proses memasak Bubur India memakan waktu empat jam. 


“Dimulai dari jam 11.000 WIB, kemudian dilanjut dengan pengadukan selama dua jam,” ujarnya, Minggu (3/4/2022). 

Dia menceritakan, Bubur India dibawa oleh orang-orang asli India yang merupakan pedagang dan pendakwah bermukim di Semarang.

"Berdagang permata, emas, dan batu. Mereka bersinggah di Masjid Pekojan, dan memberikan resep rempah-rempah. Sampai sekarang diwariskan," jelasnya.

Dirinya merupakan takmir masjid merupakan periode keempat. Sehingga, bubur India ada sudah 100 tahun lamanya. "Dari musafir India itu," katanya. Bahan baku bubur India datang sendirinya dari masyarakat. "Anak-anak mereka tahu, dan sampai generasi sekarang sesuai kemampuan masyarakat," katanya. 

Untuk menjaga tradisi, proses memasak Bubur India menggunakan bahan bakar kayu agar bara api stabil. Karena tungkunya terbuat dari tembaga. 

"Pernah menggunakan gas, tapi bisa maksimal apinya dan tidak jadi," ujar dia. 

Selain Bubur India, di Masjid Jami Pekojan juga menyediakan takjil lainnya, seperti buah-buahan, kurma, teh, kopi, susu putih, dan susu coklat.  Dulu ada air zam-zam, kata dia, tapi yang datang orang banyak. Dikiranya air biasa. Malah jadi mubazir. "Akhirnya kurma, buah-buahan, dan minuman ini," ujarnya. 

Dia mengakui tahun 2020, sempat berhenti lama pandemi dua tahun ini. "Kalau malam hari selikuran (21) ke atas, kita menyediakan nasi pada malam hari," pungkasnya.

Editor : Hadi Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network