SEMARANG, iNewsPantura.id — Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Dafam Semarang, Minggu (7/12/2025). Agenda nasional ini menjadi momentum bagi pelaku industri wisata untuk memperkuat kolaborasi dengan pemerintah dalam membangun destinasi rekreasi yang aman, berkualitas, dan berkelanjutan.
Pembukaan Rakernas berlangsung di Resto 5th Avenue Semarang, dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain Wamenparekraf Ni Luh Puspa, Wamendagri Bima Arya, serta Dirut PT Sucofindo Jobi Triananda Hasjim. Jajaran pimpinan PUTRI seperti Ketua DPP Hans Manangsang, Sekjen Heni Smith, dan Ketua PUTRI Jateng Titah Listiorini juga hadir bersama perwakilan DPD dari berbagai provinsi.
Wamendagri: Pariwisata Penopang PAD Daerah
Dalam sambutannya, Bima Arya menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional tidak akan tercapai tanpa kontribusi kuat dari daerah, khususnya sektor pariwisata yang menjadi salah satu penyumbang utama PAD.
Ia menekankan pentingnya penguatan ekosistem wisata yang aman dan nyaman, serta perlunya kepala daerah menggandeng berbagai pemangku kepentingan termasuk PUTRI dan PHRI sejak tahap perencanaan destinasi.
“Pariwisata adalah bisnis kepercayaan. Jangan sampai ada tragedi yang merusak trust,” tegasnya.
Sucofindo & PUTRI Rumuskan Standar Keamanan Taman Wisata
Dirut Sucofindo, Jobi Triananda Hasjim, mengungkapkan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan PUTRI selama 1,5 tahun untuk merumuskan standar keselamatan, keamanan, kesehatan, dan keberlanjutan bagi taman rekreasi.
Jobi menyoroti beberapa insiden kecelakaan wahana yang belakangan terjadi sebagai alarm penting bagi industri.
“Kami ingin memastikan anak-anak, cucu-cucu, dan keluarga yang berkunjung pulang dengan selamat,” ujarnya.
Standar tersebut mencakup:
Keamanan wahana & pemeriksaan rutin
Pengelolaan lingkungan
Aspek kesehatan & higiene fasilitas umum
Sistem pemeringkatan taman rekreasi (bintang 1–3)
Sistem pemeringkatan ini diharapkan membuat wisatawan lebih mudah menilai kualitas keamanan suatu destinasi.
PUTRI Soroti Merosotnya Kelas Menengah
Sekjen PUTRI, Heni Smith, menyampaikan bahwa PUTRI kini membawahi sekitar 6.000 usaha taman rekreasi, namun baru 15 DPD yang aktif. Target pada 2026 adalah meningkatkan jumlah DPD aktif menjadi 20 wilayah.
Ia juga menyoroti kondisi industri yang sedang tertekan oleh melemahnya daya beli kelas menengah, segmen terbesar wisata domestik.
“Middle class sedang hilang. Kelas menengah atas ke luar negeri, sementara kelas menengah kita dayanya turun,” ungkapnya.
Selain itu, pembatasan study tour di beberapa daerah disebut memberi dampak cukup besar terhadap destinasi di Jawa Tengah seperti Purbalingga, Banyumas, dan Banjarnegara, dengan penurunan kunjungan mencapai 30 persen.
Wamenparekraf: Kualitas & Keamanan Harus Nomor Satu
Wamenparekraf Ni Luh Puspa menegaskan bahwa peningkatan kualitas destinasi harus menjadi fokus utama, terutama terkait standar usaha, tata kelola, hingga sanksi administratif.
“Kualitas, keamanan, dan keselamatan adalah fondasi destinasi yang berdaya saing global,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan meningkatnya risiko cuaca ekstrem pada periode Desember, dan meminta semua pengelola destinasi menerapkan SOP keselamatan secara ketat, terutama setelah adanya insiden di kawasan wisata Singapura.
Kemenparekraf juga sedang memetakan destinasi dan desa wisata terdampak bencana di Sumatra, dan memastikan dukungan akan diberikan.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait
