Sebagai pengusung isu emansipasi wanita, R.A. Kartini rupanya juga seorang pembaharu dunia Islam di Indonesia. Hal itu disampaikan Ketua LP2M IAIN Pekalongan, Dr. Imam Khanafi, M.Ag dalam tayangan video di kanal YouTube LP2M IAIN Pekalongan.
Dalam tayangan video berdurasi 4 menitan itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Pekalongan itu menyebutkan, salah satu bentuk pembaharuan yang dilakukan R.A. Kartini adalah usahanya untuk membuka kesempatan bagi perempuan belajar tentang Islam. "Dulu, pemerintah Kolonial Hindia-Belanda melarang umat Islam, khususnya perempuan untuk mempelajari Alquran dan hadis dengan menerjemahkannya ke dalam bahasa Jawa," ungkap dosen yang sekaligus pendakwah itu.
Meski begitu, R.A. Kartini memiliki tekad kuat untuk memperjuangkan hak tersebut. Terlebih, karena ia juga salah seorang murid dari Kiai Soleh Darat.
"Melalui bimbingan Kiai Soleh Darat inilah, R.A. Kartini mendapatkan kesempatan untuk mempelajari Alquran dan hadis dalam terjemahan bahasa Jawa yang ditulis dengan aksara Jawa Pegon. Bahkan, R.A. Kartini sempat meminta kepada Kiai Soleh Darat untuk menulis kitab tafsir dalam bahasa Jawa," kata Imam Khanafi.
Langkah R.A. Kartini tak terhenti sampai di situ. Selepas mendapatkan bimbingan sang mursid, R.A. Kartini lantas berupaya melakukan terobosan. Terutama dalam memperjuangkan nasib kaum perempuan dan umat Islam pada umumnya. Dobrakan itulah yang kemudian membuat Belanda saat itu cukup geram karena mereka merasa terganggu oleh langkah R.A. Kartini.
Hal lain yang menarik dari perjuangan R.A. Kartini adalah peristiwa yang menginspirasinya melakukan perlawanan. Lewat surat-surat yang ditulisnya, yang kemudian dirangkum dalam sebuah buku bunga rampai berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang, R.A. Kartini mengambil inspirasi dari apa yang diajarkan gurunya.
"Buku Habis Gelap Terbitlah Terang sesungguhnya diinspirasi dari tafsir Alquran surat Al Baqarah ayat 257. Dengan ayat itu, R.A. Kartini mendapatkan spirit perjuangannya, hingga mengimplementasikannya ke dalam gerakan emansipasi yang ia gelorakan," terang Imam Khanafi.
Untuk alasan itu, Imam Khanafi mengajak umat Islam di Indonesia untuk mengambil teladan dari perjuangan R.A. Kartini. Terutama, di dalam menggapai masa depan Indonesia yang lebih gemilang.
Editor : Ribut Achwandi
Artikel Terkait