Penyakit Cacar monyet dilaporkan telah meluas ke 12 negara non endemis yang berada di 3 regional WHO, yaitu regional Eropa, Amerika, dan Western Pacific. Hal ini tentu saja membuat para pemangku kebijakan di bidang Kesehatan di seluruh dunia menjadi waspada, begitu pula masyarakat umum Penelitian terkait cacar monyet terus dilakuka para pakar kesehatan, yang terbaru studi kasus yang diterbitkan di JACC: Case Reports. Hasil studi komplikasi Virus Cacar Monyet bisa sebabkan kerusakan jantung
Mengutip Healthline, Sabtu (3/9/2022), studi penelitian tersebut, mengungkapkan bahwa virus cacar monyet ternyata berpotensi menyebabkan kerusakan jantung pada beberapa pasien.
Studi penelitian berdasarkan dari salah satu kasus cacar monyet, yang dialami seorang pria berusia 31 tahun, saat mengembangkan miokarditis akut-radang otot jantung yang dilakukan satu minggu setelah mengembangkan gejala cacar monyet.
Pria tersebut mengunjungi klinik kesehatan, paska lima hari setelah timbulnya gejala cacar monyet. Dalam pemeriksaan, ternyata ia sudah mengalami malaise, mialgia, demam, dan beberapa lesi kulit. Kemudian, pria itu dinyatakan positif cacar monyet dan kembali ke ruang gawat darurat pada tiga hari kemudian karena mengalami nyeri dada dan sesak di lengan kirinya.
Menindaklanjuti rasa sakit yang dialami, pasien pria tersebut menjalani beberapa tes jantung. Hasilnya, menunjukkan ia telah mengalami cedera stres jantung. Lalu sang pasien dinyatakan mengalami peradangan miokard, setelah melakukan serangkaian tes resonansi magnetik jantung, berupa pengambilan gambar jantung. Sampai akhirnya, pasien lalu dinyatakan pulih sepenuhnya dalam waktu satu minggu.
Para ilmuwan mengatakan, laporan kasus menunjukkan bahwa peradangan jantung mungkin merupakan komplikasi langka yang terkait dengan infeksi cacar monyet.
Menurut Dr. Jorge Salinas, spesialis penyakit menular dan ahli epidemiologi rumah sakit di Universitas Stanford, virus lain, termasuk enterovirus dan virus cacar, yang terkait dengan virus cacar monyet, diketahui bisa mempengaruhi jantung.
Pasien lain yang didiagnosis dengan cacar monyet di sepanjang 2022, disebut lebih lanjut telah mengembangkan miokarditis. Namun, para ahli penyakit menular mengatakan, hal itu kemungkinan adalah komplikasi yang jarang terjadi.
“Ketika wabah berlanjut, kami akan mendengar beberapa kasus lagi tetapi saya tidak berharap jumlahnya besar,” ujar Dr. Jorge.
Menurut para peneliti, kasus ini menunjukkan bahwa miokarditis mungkin merupakan komplikasi dari cacar monyet. Namun, catatannya penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk lebih memahami hubungan antara cacar monyet dengan cedera jantung.
Editor : Hadi Widodo