get app
inews
Aa Read Next : Kota Pekalongan akan Tambah Dua Hotel Berbintang

11 Senjata Tradisional Paling Mematikan di Dunia, Nomor 1 Dipakai Pejuang Indonesia

Senin, 06 Desember 2021 | 16:55 WIB
header img
Senjata tradisional bambu runcing dipakai para pejuang saat mengusir penjajah Belanda dan Jepang. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Daftar 11 senjata tradisional paling mematikan yang ditakuti dunia karena bentuk dan fungsinya. Senjata-senjata tersebut lazim dipakai saat perang dalam melawan musuh, seperti para pejuang Indonesia saat mengusir penjajah Belanda dengan senjata bambu runcing.

Senjata merupakan alat yang digunakan untuk mekanisme pertahanan diri maupun menyerang lawan. Selain sebagai pertahanan diri, senjata juga sebagai status sosial. Berikut 11 senjata tradisional paling mematikan yang ditakuti di dunia:

1. Bambu Runcing

Masyarakat Indonesia tentu mengenal bambu runcing, senjata sederhana ini punya andil dalam perjuangan kemerdekaan, mengusir penjajah dengan persenjataan modern saat itu.

Bagian ujungnya yang runcing mudah menembus kulit musuh, bahkan mengoyak daging. Sekalipun korbannya masih hidup, luka yang diakibatkannya sulit disembuhkan. Selain itu terkadang di ujung lancipnya dibubuhi racun mematikan.

Beberapa keunggulan dari babmbu runcing adalah bobotnya yang ringan sehingga mempermudah mobilitas pengguna saat perang. Selain itu, tanaman bambu saat masa perjuangan kemerdekaan mudah ditemukan.  Proses pembuatannya juga mudah, sehingga tidak perlu waktu lama untuk menghasilkan satu bambu runcing. 

Salah satu tokoh pejuang kemerdekaan yang dikaitkan dengan bambu runcing adalah KH Subchi dari Parakan, Temanggung, Jawa Tengah, bahkan dia digelari Jenderal Bambu Runcing. Dia dikenal sebagai penasehat BMT (Barisan Muslimin Temanggung) yang kemudian dikenal menjadi Barisan Bambu Runcing.

Untuk mengingatkan generasi muda akan peran dari bambu runcing, senjata ini diabadikan di Monumen Yogya Kembali

2. Zweihander

Zweihander merupakan pedang yang biasa digunakan pasukan Jerman dan Swiss. Pedang ini diciptakan pertama kali ketika Perang Italia pada 1494. Pengguna wajib memegang dengan kedua tangan supaya efek ayunannya lebih maksimal. Konon, pedang Zwihander mampu memotong leher 7 orang sekaligus dalam sekali tebasan. 

3. Kyoketsu-Shoge

Kyoketsu-shoge mirip dengan celurit dengan dua bilah. Bentuknya ada yang lurus dan melengkung. Kyoketsu-shoge juga dikaitkan dengan tali tebal yang terhubung dengan lingkaran seperti cakram. 

Senjata ini bisa digunakan untuk menjerat pedang dan merobeknya dari tangan lawan. Tali dan lingkaran seperti cakram digunakan untuk membungkus kaki musuh dan membuat mereka tersandung.

4. Chakram

Chakram merupakan senjata tradisional berbentuk lingkaran. Chakram mempunyai sisi tajam sehingga dapat mengiris lengan dan kaki dengan mudah. Senjata ini biasanya digunakan oleh Sikh tingkat tinggi. Berasal dari India, chakram mempunyai ukuran beragam, mulai dari 12 sampai 30 sentimeter dengan diameter 20 cm. Biasanya chakram digunakan dengan dilempar secara vertikal. 

5 Urumi

Dari bentuknya saja, Urumi terlihat sangat menyeramkan. Urimi pada dasarnya adalah pedang, meskipun bentuknya jauh berbeda dari yang ada. Jika pedang pada umumnya hanya memiliki satu bilah, namun Urumi memiliku beberapa sulur bilah fleksibel.

Saat diayunkan, musuh tidak bisa menerka bilah mana yang bakal mengenai. Pedang ini memiliki nama lain 'surul pattakahthi', senjata perang yang biasa digunakan oleh orang-orang di Kerala, India. Panjangnya sekitar 121,92 sampai 167,64 cm.

6. Tombak Api

Tombak api atau fire lance merupakan senjata mesiu yang muncul di abad ke-10 di China atau selama Perang Jin Song. Pada tombak itu terdapat perangkat piroteknik kecil yang melekat pada senjata seperti tombak. Saat bubuk mesiu meningkat, pelepasan bahan peledak meningkat. Puing-puing atau pelet ditambahkan untuk memberikan efek kombinasi penyembur api. 

Senjata ini dianggap sebagai senjata proto-gun, pendahulu meriam tangan dan leluhur dari semua senjata api. 

7. Atlatl

Senjata tradisional ini merupakan alat pelempar batu, tombak, atau panah yang biasa digunakan bangsa Aztec di Meksiko. Namun biasanya senjata tradisional ini dipasangkan dengan panah khusus yang disebut Tlacochtli. Atlatl bisa melontarkan proyektil lebih jauh dan kuat dibandingkan ketika dilontarkan dengan tangan biasa.

8. Shotel

Pedang Shotel disebut paling kuat dan berbahaya berasal dari masa Ethiopia Kuno. Desainnya terbilang unik, dengan panjang 40 cm dan memiliki bentuk sarung sama dengan pedang melengkung.

Memiliki bentuk sabit dan sengaja didesain agar mudah untuk menembus perisai lawan dan pastinya mudah merobek organ vital. Pedang Shotel ini diperkirakan telah ada pada abad ke-18.

9. Madu

Keberadaan madu tak bisa dilepaskan dari larangan membawa senjata terhadap kaum Muslim dan Hindu di India dalam kehidupan sehari-hari. Mereka lalu melakukan improvisasi untuk melindungi diri sehingga munculah madu. 

Senjata itu awalnya dibuat dari dua tanduk kerbau India yang terhubung tegak lurus oleh mistar. Madu digunakan dalam maankombu, seni bela diri India berbasis senjata kuno. Ada beberapa variasi madu, termasuk satu dengan tambahan tip baja dan perisai, membuatnya menjadi senjata efisien.

10. Kakute

Kakute merupakan senjata cincin yang biasanya digunakan oleh Kunoichi atau ninja perempuan. Di dalamnya tersimpan bubuk racun sangat mematikan. Kakute biasanya terbuat dari metal atau kayu. 

11. Khopesh

Dilihat dari bentuknya, Khopesh lebih mirip pengait daripada pedang. Senjata yang mirip dengan celurit dengan kedua sisi sama tajam ini digunakan orang-orang Mesir kuno. Rata-rata Khopesh memiliki panjang sekitar 50 sampai 60 cm dan dan terbuat dari perunggu atau besi. 

Senjata ini diperkirakan sudah ada sekitar abad ke-3 Sebelum Masehi (SM) dan digunakan sampai 1300.

Artikel ini juga ditayangkan Sindonews dengan judul 'Senjata Tradisional Mematikan, Bentuknya Unik Banget'

Editor : Kastolani

Follow Berita iNews Pantura di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut