Batang, inewsPantura.id
Minggu, 1/12/2024
Berawal dari kecintaannya pada mainan, pria asal Desa Wonobodro, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, yakni Ahmad Yusron telah mengubah hobinya menjadi sebuah profesi yang kini menjadi ladang penghasilan.
Bahkan sekarang ia dikenal sebagai pembuat miniatur yang handal hingga dijadikan Ketua Komunitas Miniatur Alas Roban.
“Saya memang suka mainan sejak kecil. Dari hobi ini, saya mulai membuat miniatur sendiri sejak 2016 dan bergabung dengan komunitas,” katanya saat ditemui di Desa Wonobodro, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang.
Sebelum pandemi Covid-19, Yusron hanya membuat miniatur di waktu luangnya, terutama saat akhir pekan. Namun, ketika pandemi melanda dan banyak waktu dihabiskan di rumah, ia semakin menekuni dunia miniatur.
“Saat Work From Home (WFH), saya punya lebih banyak waktu di rumah, jadi saya bisa fokus membuat miniatur. Pesanan pun semakin banyak, dan akhirnya ini menjadi pekerjaan utama saya,” jelasnya.
Dari tangan kreatifnya, Yusron bisa membuat berbagai macam miniatur alat transportasi, mulai dari bus, truk, kapal, pesawat, dan mobil pribadi sesuai pesanan. Baik dari model standar hingga dengan remot dan berbagai detail yang menyerupai aslinya.
“Namun, perjalanan pria berusia 31 tahun itu tidak selalu mulus. Salah satu kendala terbesar yang dihadapinya adalah perakitan elektronik. Jika ada kesalahan sedikit saja, risikonya bisa konslet dan harus beli sparepart lagi,” ungkapnya.
Untuk menyelesaikan satu truk tronton, membutuhkan waktu minimal 2-3 bulan. Sedangkan untuk miniatur standar, satu bulan bisa membuat 2-3 unit.
Yusron juga memanfaatkan peluang bisnis di e-commerce untuk memasarkan karya buatannya dengan merk Alibaba Miniatur. Meski tak sedikit pemesan langsung datang ke rumahnya.
“Pemasaran produk miniature tidak hanya terbatas di Indonesia. Akan tetapi hingga ke Vietnam. Untuk di dalam negeri, miniatur buatannya telah mencapai berbagai daerah seperti Bali, Aceh, Medan, Kalimantan, Papua, Jakarta dan Semarang,” terangnya.
Yusron menyebutkan bahwa, harga miniatur yang ditawarkan bervariasi, mulai dari Rp600 ribu hingga Rp15 juta.
“Untuk yang standar, hanya sebagai hiasan, harganya lebih ringan sekitar ratusan ribu, sedangkan yang dilengkapi dengan sound engine, harganya bisa mencapai Rp6 juta dengan variasi full engine, sedangkan truk tronton yang dilengkapi dengan remote kontrol bisa mencapai harga Rp15juta,” pungkasnya.
Hingga saat ini, Yusron telah membuat ribuan miniatur alat transportasi yang mana hampir semua ia kerjakan sendiri.
“Alhamdulillah, sejak 2016 sampai sekarang mungkin sudah ribuan, pengerjaannya pun dikerjakan dengan sedetail mungkin, dan cukup mengejar deadline, jadi setiap selesai langsung saya kirim ke pemesan,” ujar dia.
Editor : Suryo Sukarno