Banyak yang belum tahu ternyata Fisikawan Muslim banyak memberikan kontribusi di berbagai bidang ilmu pengetahuan dunia.
Para ilmuwan Muslim ini berhasil menciptakan temuannya yang berpengaruh bagi dunia. Selain menguasai beberapa bidang ilmu pengetahuan tidak hanya ilmu agama. Berikut daftar fisikawan Muslim berpengaruh bagi dunia Diolah dari berbagai sumber
1. Ibnu Haitham
Ilmuwan bernama lengkap Abu Ali Muhammad Ibnu al-Hasan Ibnu al-Haitham, atau yang dikenal di dunia Barat sebagai Alhazen, lahir di Basra pada 965 M. Ia memulai karier sebagai pegawai pemerintahan. Namun ketertarikan Ibnu Haitham untuk menimba ilmu jauh lebih besar dibanding bekerja dalam bidang birokrasi.
Ia mengenyam pendidikan di Universitas Al-Azhar. Setelah lulus, mempelajari banyak ilmu secara otodidak. Akhirnya Ibnu Haitham tertarik pada ilmu optik. Banyak temuan optik yang ditemukannya, salah satunya adalah penelitian tentang cahaya.
Dunia pun menyebutnya sebagai Bapak Optik. Diketahui, Ibnu Haitham merupakan orang pertama yang menemukan serta menulis data mengenai cahaya. Salah satu karyanya adalah Kitab al-Manadhir, kitab yang pertama kali menjelaskan teori optik.
2. Al Zahrawi
Al Zahrawi, yang bernama lengkap Abu Al-Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi, dilahirkan pada 936 Masehi di Zahra. Al Zahrawi merupakan fisikawan serta ahli bedah dari Andalusia, Spanyol. Ia dikenal sebagai ahli bedah terbaik pada abad pertengahan. Selain itu, ia juga dikenal sebagai Bapak Ahli Bedah.
Al Zahrawi telah menulis Kitab Al-Tasrif yang membahas tentang praktik medis. Temuan serta prestasinya telah berkontribusi besar dalam dunia bedah. Bahkan penemuannya masih digunakan hingga saat ini. Penemuan Al Zahrawi tersebut antara lain forcep, jarum suntik, kait serta jarum bedah, hingga pisau bedah tulang belakang. Al Zahrawi juga berjasa dalam bidang kosmetik.
Abbas Ibnu Firnas lahir pada 810 M di Izn-Rand Onda Al-Andalus. Beberapa penemuannya adalah jam air serta batu baca yang merupakan lensa yang diletakkan di atas buku agar dapat membaca dengan jelas.
Namun, ia lebih dikenal dunia lantaran mencoba untuk terbang. Abbas Ibnu Firnas mulai mempelajari prinsip-prinsip penerbangan hingga membuat mesin terbangnya sendiri. Setelah 20 tahun menghabiskan waktu untuk belajar, akhirnya ia berhasil membuat sebuah pesawat terbang untuk dirinya sendiri.
Pada saat itu, ia tidak menggunakan mesin terbang canggih seperti yang ada pada pesawat terbang modern saat ini. Sebagai gantinya, ia hanya membuat sepasang sayap yang terbuat dari sutra dan kayu sebagai rangkanya. Meski sederhana, pesawat buatannya ini berhasil membuat Abbas Ibn Firnas terbang selama 10 menit di udara.
Abbas memang berhasil terbang, namun berakhir dengan penemuan yang gagal. Meski tidak berhasil menyempurnakan temuannya, nama Abbas Ibnu Firnas diabadikan menjadi nama bandara di Baghdad.
Editor : Hadi Widodo