get app
inews
Aa Text
Read Next : Bayi Kembar Tiga Lahir di RS ‘Aisyiyah Kudus, Kondisi Stabil

Diskusi Sastra dan Pesantren di Ngopi Sastra#5 Pelataran Sastra Kaliwungu

Selasa, 31 Desember 2024 | 14:39 WIB
header img
Gelar Sastra Pesantren dalam rangka HUT PSK dan Haul Gus Dur di teras budaya Kaliwungu. iNews/eddie prayitno

KENDAL,iNewsPantura.id - Gelar Sastra Pesantren Pelataran Sastra Kaliwungu (PSK) dalam rangka memperingati Hari Lahir ke-13 PSK dan Haul ke-15 Abdurrahman Wahid di Teras Budaya Prof Mudjahirin Thohir , Kampung Sabrang Lor Desa Kutoharjo Kecamatan Kaliwungu menghadirkan sejumlah budayawan dan sastrawan ternama.

Tokoh yang  hadir yakni Ahmad Tohari (Sastrawan Nasional), Prof. Dr. Mudjahirin Thohir (Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Undip), Dr. M. Abdullah (Dosen Sastra Indonesia Undip), Ahmad Bintang Irianto, (Dosen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon), Pipit Mugi Handayani (Dosen Sastra Indonesia Universitas PGRI Semarang) dan Shuniyya Ruhama (GURDURian Kendal). Tampil juga Hadrah dari Grup Rebana Al-Badar Kaliwungu dan Tari Sufi Kaliwungu.

Dr. M. Abdullah, M.Hum. Dosen Sastra Indonesia Universitas Diponegoro mengajak para pemerhati sastra di Kabupaten Kendal untuk memproduksi sastra-sastra pesantren, menulis karya sastra yang mengakar dari tradisi pesantren.

“Mari saya mengajak untuk banyak memproduksi karya-karya sastra berbasis pesantren, kita bisa berlatih menulis daluwang dan menjadi penyalin syiir-syiir. Sehingga bisa lebih bermanfaat di dunia dan dapat dipertanggungjawabkan di akhirat,” katanya.

 Sementara itu, Shuniyya Ruhama menyampaikan bahwa tradisi menulis di dunia pesantren telah banyak ditunjukkan oleh tokoh-tokoh kita, salah satunya Gus Dur.

“Gus Dur itu menulis dan membaca, termasuk menulis syiir yang sekarang banyak kita lantunkan, syiir tanpo wathon. Sehingga, para santri mari mengikuti apa yang dilakukan oleh Gus Dur,” ujarnya.

Sedangkan, Kiai Ahmad Tohari, penulis Buku Ronggeng Dukuh Paruk menyoroti lebih menekankan pentingnya mengangkat tema-tema yang mengedepankan nilai-nilai kesalehan sosial dalam menulis karya sastra, bagaimana agama menghadirkan kepedulian sosial dalam masyarakat.

“Justru, karena saya santri, saya harus mampu menulis perikehidupan yang luas seluas-luasnya, karena itu tetap berada dalam kekuasaan Allah. Tema-tema karya sastra saya selalu santri, selalu tentang orang miskin,” ungkapnya.

Presiden Pelataran Sastra Kaliwungu, Bahrul Ulum A. Malik menyampaikan maksud dan kegiatan Gelar Sastra Pesantren yang merupakan salah satu ikhtiar Pelataran Sastra Kaliwungu dalam meramaikan khazanah Sastra di Indonesia.

“Gelar Sastra Pesantren ini berangkat dari kegelisahan terhadap pertumbuhan sastra pesantren terutama di Kaliwungu yang dilingkupi banyak pesantren. Tentu kegiatan PSK ini tidak terlepas dari peran tokoh-tokoh yang ada di Kaliwungu, yang ada di Kendal. Ini adalah support dan kado dari teman-teman di berbagai daerah. PSK bisa tetap eksis, meskipun kecil tetapi sedikit berkontribusi terhadap sastra Indonesia,” ujarnya.

Editor : Eddie Prayitno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut