get app
inews
Aa Text
Read Next : Meninggal Usai Dijemput Polisi, Keluarga Darso Lapor Polda Jateng

204 Pecatur Cilik dari Berbagai Daerah  Bertanding dalam Turnamen Catur Junior Walikota Cup 2025

Senin, 13 Januari 2025 | 15:06 WIB
header img
204 Pecatur Cilik dari Berbagai Daerah  Bertanding dalam Turnamen Catur Junior Walikota Cup 2025. Foto : iNews/ Suryo S

PEKALONGAN, iNewsPantura.id - Sebanyak 204 pecatur cilik dari berbagai daerah di Pulau Jawa mulai jenjang SD hingga SMA sederajat beradu asah otak dalam Turnamen Catur Junior memperebutkan Walikota Cup Kota Pekalongan Tahun 2025. Turnamen ini diselenggarakan oleh Sekolah Satya Catur Indonesia, bertempat di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan. Turut hadir membuka kegiatan tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekalongan, Nur Priyantomo.

Sekda Nur Pri, sapaan akrabnya menyambut baik adanya turnamen catur yang menarik antusias ratusan peserta dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Menurutnya, turnamen ini termasuk kategori pertandingan catur tercepat, bukan catur tradisional. 

"Catur itu adalah olahraga favorite kedua sedunia. Sehingga, olahraga ini perlu digiatkan mulai anak usia dini sampai dengan orang tua,"ucapnya.

Ia menyebutkan, ada banyak manfaat yang bisa didapat ketika permainan catur ini diajarkan ke anak sejak usia dini, diantaranya meningkatkan daya ingat, memperkuat strategi, melatih kesabaran, mengasah otak, meningkatkan kreativitas serta mencegah penyakit pikun. 

"Kami berharap turnamen semacam ini tetap bisa digelar secara berkelanjutan dengan tujuan untuk menggali potensi-potensi atlet yang berbakat pada cabang olahraga catur dikalangan masyarakat, terutama anak-anak dan remaja,"harapnya.

Owner Sekolah Satya Catur Indonesia Cabang Kota Pekalongan, Rangga Setya Nugraha menyebutkan, dalam turnamen catur ini ada 8 kategori yang diperlombakan, yakni kategori SD kelas 1, 2, dan 3; kategori SD kelas 4, 5 dan 6 ; SMP kelas 7, 8, dan 9, serta SMA kelas 10, 11 dan 12, masing-masing kategori ada putra dan putri. Dari 204 peserta yang merupakan pecatur cilik ini tidak hanya dari Kota Pekalongan saja, melainkan ada juga dari Bandung, Jogja, Kuningan, Cilacap, Temanggung, Banyumas, Tegal, Slawi, dan sebagainya.

"Kebetulan salah satu wasit kami adalah wasit nasional, dan pengurus Percasi. Kami share informasi turnamen ini melalui Percasi masing-masing daerah. Alhamdulillah dari gencarnya sosialisasi bisa mendapatkan animo yang luar biasa dari ratusan pecatur cilik  di berbagai daerah di Pulau Jawa ini,"ungkapnya.

Lanjut Rangga menambahkan, adapun waktu kontrol perlombaan ini adalah 10 menit dengan tambahan 5 detik (10+5 detik) setiap langkah, menggunakan sistem Swiss Manager. Untuk pemenang masing-masing kategori mendapatkan uang pembinaan, piagam penghargaan dan trophy. Untuk Juara 1 mendapatkan uang pembinaan Rp650 ribu, Juara 2 memperoleh Rp450 ribu, Juara 3 mendapatkan Rp350 ribu. Selanjutnya, Juara 4 akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp200 ribu, Juara 5 sebesar Rp150 ribu, dan Juara 6 sampai dengan juara 10 akan mendapatkan uang masing-masing sebesar Rp100 ribu.

"Dengan adanya lomba ini dimaksudkan adalah mewadahi para atlet catur untuk meningkatkan prestasinya, bentuk monitoring pemerintah dalam mencari bibit-bibit atlet catur potensial daerah yang bisa diikutsertakan dalam ajang Nasional maupun Internasional, serta memperkenalkan Sekolah Satya Catur Indonesia Cabang Kota Pekalongan yang baru diresmikan hari ini juga kepada masyarakat Kota Pekalongan dan sekitarnya,"bebernya. 

Turnamen ini menarik minat salah satu pecatur cilik asal Bandung, Jawa Barat, Marvil (9 tahun). Ia mengaku sudah tertarik menggeluti olahraga permainan catur ini sejak duduk di bangku kelas 2 SD.

Meski awalnya merasa sulit bermain catur tersebut. Namun dia tetap gigih berlatih dan bermain catur di clubnya dengan bimbingan pelatihnya. Lambut laun dirinya pun merasa senang bisa bermain catur. Tak hanya itu, dia pun ingin berkembang terus dengan mengikuti sejumlah turnamen yang digelar, salah satunya Turnamen Catur Junior di Kota Pekalongan ini.

"Senang ikut lomba catur ini, sebelum ikut lomba sudah latihan terus sama pelatih,"katanya.

Hal senada diungkapkan pecatur cilik asal Kota Pekalongan, M. Arfa. Ia yang saat ini duduk di Kelas 6 SD ini mengaku sudah beberapa kali mengikuti sejumlah turnamen catur baik tingkat daerah hingga nasional. Meski tangannya masih cidera, namun dirinya tetap optimis menang.

"Sudah sekian kali ikut lomba. Persiapannya sudah latihan baik dengan pelatih maupun sama ayah di rumah. Harapannya nantinya bisa menjadi atlet catur nasional. Kalau bisa ikut terus dalam turnamen catur internasional, hingga jadi master dan grandmaster catur," jelasnya.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut