KUDUS, iNewsPantura.id - Sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR), Djarum Foundation terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan sanitasi masyarakat. Dipimpin oleh Senior Manager Bhakti Sosial, Purwono Nugroho, program ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan mencegah penyebaran bakteri E. coli, yang kerap menjadi penyebab berbagai penyakit.
Menurut Purwono, sepanjang 2024 program ini telah menargetkan pembangunan 600 unit jamban dan septic tank, dengan lebih dari 500 unit telah rampung hingga akhir tahun. "Tahap ketiga pembangunan selesai pada Desember 2024. Septic tank yang digunakan bersifat kedap air sehingga dapat mencegah kebocoran dan pencemaran air tanah," jelasnya. Sasaran utama program ini adalah masyarakat yang masih menggunakan sungai atau tempat terbuka untuk buang air.
Hingga kini, program sanitasi telah diterapkan di enam desa di Kudus, seperti Tanjung Rejo, Geribik, Kesambi, dan Karangampel. Melihat keberhasilan ini, Djarum Foundation bersama Pemerintah Kabupaten Kudus akan membahas kelanjutan program pada akhir Januari 2025. Rencananya, 2.000 unit jamban dan septic tank akan dibangun di desa-desa yang menjadi prioritas.
Purwono juga menyoroti peran penting sanitasi dalam menanggulangi stunting. "Stunting tidak hanya dipengaruhi oleh asupan gizi, tetapi juga oleh kualitas lingkungan. Sanitasi yang baik mampu mencegah penyakit yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak," tambahnya.
Pelaksanaan program ini diawali dengan pendataan dan edukasi di desa-desa sasaran, disusul pembangunan fisik yang direncanakan dimulai pada April 2025.
Melalui upaya ini, Djarum Foundation berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Program ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Editor : Suryo Sukarno