get app
inews
Aa Text
Read Next : Komisi C DPRD Kudus Audiensi dengan Kementerian PUPR Bahas Proyek Tol Demak-Rembang

TPA Tanjungrejo Kudus Hadapi Tantangan Pengelolaan Sampah 

Rabu, 15 Januari 2025 | 13:17 WIB
header img
TPA Tanjungrejo Kudus Hadapi Tantangan Pengelolaan Sampah . Foto : iNews/ Nur CH

 

KUDUS, iNewsPantura.id -  Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo di Kabupaten Kudus, yang telah beroperasi sejak 1991, kini menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah. Dengan luas total 5,6 hektare, TPA ini mulai kewalahan menangani peningkatan volume sampah dan keterbatasan fasilitas yang ada.

Kepala UPT TPA Tanjungrejo, Eko Warsito, menjelaskan bahwa sekitar 4 hektare dari luas TPA digunakan untuk area pembuangan aktif, sementara sisanya dialokasikan untuk jalan, perkantoran, timbangan, pemilahan sampah, dan pengolahan pupuk granul. Namun, usia operasional yang mencapai 34 tahun membuat fasilitas di TPA ini semakin tidak optimal.

"Alat berat menjadi kunci dalam penataan tumpukan sampah. Saat ini, hanya satu alat berat yang masih aktif berfungsi, sedangkan alat lainnya rusak. Idealnya, kami membutuhkan empat alat berat agar pengelolaan berjalan lancar," kata Eko, Rabu  (15/1/2025).

TPA Tanjungrejo kini menerima sekitar 200 ton sampah setiap hari, meningkat dari rata-rata 175 ton pada tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk, kegiatan besar, serta keberadaan mahasiswa kos yang tidak terdata dalam populasi resmi Kabupaten Kudus.

“Setiap hari, kami beroperasi dari pukul 6 pagi hingga sore. Sampah yang masuk harus segera ditangani agar tidak menumpuk untuk hari berikutnya,” tambah Eko.

Untuk mengatasi kondisi overload, Eko berharap ada penambahan lahan dua kali lipat dari luas saat ini. Ia yakin, dengan perluasan tersebut, volume sampah yang menggunung saat ini bisa ditekan hingga nol persen.

Selain keterbatasan alat berat dan lahan, Eko menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah. Sampah yang diterima di TPA sering bercampur, sehingga residu yang dihasilkan menjadi lebih banyak. Minimnya infrastruktur pendukung di tingkat hulu, seperti TPS dan peran BUMDes, turut memperparah situasi ini.

“Kalau masyarakat memilah sampah dari rumah, beban TPA akan jauh lebih ringan. Tapi tanpa infrastruktur pendukung yang memadai, ini sulit dilakukan,” ujar Eko.

Harapan pada Pemerintah Daerah

Meski dalam kondisi sulit, pengelolaan TPA Tanjungrejo tetap berjalan tanpa menyebabkan sampah meluber ke luar area. Penyemprotan disinfektan juga dilakukan secara berkala untuk mencegah bau yang menyegat. Namun, Eko menegaskan bahwa anggaran untuk perawatan alat dan fasilitas TPA masih sangat terbatas.

Ia berharap pemerintah daerah dan DPRD dapat segera memberikan solusi, termasuk pengadaan alat berat baru, perluasan areal TPA, dan peningkatan program pemilahan sampah di masyarakat. “Sampah itu tidak bisa berhenti. TPA harus tetap jalan apapun itu. Kalau berhenti, apa kata masyarakat Kabupaten Kudus nanti?” pungkasnya.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut