POPDA Kudus 2025: Panitia Tambah Nomor Atletik, Pastikan Peluang Berprestasi

KUDUS, iNewsPantura.id -- Panitia pelaksana cabang olahraga (cabor) atletik Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Kabupaten Kudus 2025, Noor Ahmad, menyampaikan mulai dipertandingkan di Sation Wergu Wetan Kudus. Rincian pelaksanaan kompetisi yang digelar untuk jenjang SMP dan SMA sederajat.
Noor Ahmad menegaskan bahwa cabang olahraga atletik di tingkat kabupaten ini mengalami penambahan nomor lomba dibandingkan dengan tingkat provinsi.
"Untuk jenjang SMA, pada ajang POPDA Jawa Tengah hanya mempertandingkan empat nomor lomba, yaitu lari 100 meter, lompat jauh, tolak peluru, dan lari 1.500 meter. Sedangkan di Kabupaten Kudus, kami menambahkan beberapa nomor lomba mandiri," ujarnya.
Penambahan nomor lomba tersebut mencakup jalan cepat 2.000 meter, tolak peluru, lempar cakram, dan lempar lembing. Secara keseluruhan, terdapat tujuh nomor lomba yang akan dipertandingkan, yakni lari 100 meter untuk SMA dan 80 meter untuk SMP, lari 1.500 meter, lompat jauh, jalan cepat 2.000 meter, tolak peluru, lempar cakram, dan lempar lembing.
Terkait jumlah peserta cabor atletik, POPDA Kudus 2025 diikuti 450 atlet putra dan putri. Dari jumlah tersebut, 200 peserta berasal dari jenjang SMA, sementara jenjang SMP memiliki lebih banyak peserta, yaitu sekitar 250 atlet.
Noor Ahmad juga menambahkan bahwa hanya atlet tingkat SMA yang memiliki kesempatan untuk melanjutkan ke tingkat provinsi, sementara atlet SMP belum memiliki jalur ke jenjang yang lebih tinggi.
"Sebagai tim BINPRES di PASI Kudus, kami merasa perlu menambah nomor lomba tadi, agar anak-anak yang sudah berlatih di sekolah masing-masing tetap bisa berkompetisi. Selain itu karena atlet-atlet muda jarang mendapatkan kesempatan bertanding, sehingga jam terbang mereka sangat perlu ditingkatkan," ujarnya.
POPDA Kudus 2025 cabang atletik ini akan berlangsung dalam satu hari dengan sistem satu sesi pertandingan. Noor Ahmad mengakui bahwa jadwal pertandingan cukup padat, tetapi pihaknya tetap mengikuti arahan dari panitia pusat.
"Karena segalanya terbatas, kami mengikuti apa yang menjadi ketentuan panitia pusat. Oleh karena itu, kami hanya bisa mengadakan satu sesi dengan tujuh nomor lomba yang harus selesai dalam satu hari," katanya.
Dengan adanya tambahan nomor lomba ini, diharapkan para atlet muda di Kudus dapat semakin termotivasi untuk berlatih dan berprestasi dalam dunia atletik. Selain itu, ajang ini juga menjadi wadah bagi para atlet untuk mengembangkan potensi mereka menuju tingkat yang lebih tinggi.
Editor : Suryo Sukarno