Petani Gunungkidul Terpaksa Panen Dini Akibat Banjir, Hasil Panen Menurun

GUNUNGKIDUL, iNewsPantura.id – Cuaca buruk yang memicu banjir mendadak menyebabkan lahan persawahan di Desa Plembutan, Playen, Kabupaten Gunungkidul terendam. Petani yang seharusnya memanen padi dalam waktu sepekan ke depan kini terpaksa panen lebih awal demi menghindari kerugian yang lebih besar.
Banjir yang terjadi akibat tingginya curah hujan membuat sistem irigasi tidak mampu menampung debit air, terutama karena kondisi lahan yang berada di lereng bukit. Aliran air yang deras merendam tanaman padi dengan ketinggian air mencapai satu meter, sehingga tanaman yang sudah hampir siap panen roboh dan hanyut terbawa arus.
Para petani pun hanya bisa pasrah. Tanaman padi yang telah berusia tiga bulan dan siap panen kini harus segera dipanen meski dalam kondisi rusak. Akibatnya, kualitas hasil panen menurun, dengan sebagian besar padi masih berwarna hijau, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk proses pengeringan agar tidak membusuk atau menghitam.
"Sebenarnya seminggu lagi baru panen, tapi karena sudah terendam, ya mau tidak mau harus dipanen sekarang," ujar Tumirah, salah satu petani terdampak.
Hal serupa diungkapkan oleh Wasiran, petani lainnya, yang mengeluhkan bahwa banjir ini tidak hanya membuat panen lebih sulit, tetapi juga menurunkan hasil produksi hingga 10-20 persen. Selain proses panen yang lebih lama karena tanaman ambruk, petani juga harus segera menjemur padi agar tidak mengalami kerusakan lebih lanjut.
Kejadian ini menjadi pengalaman pertama bagi warga setempat. Mereka hanya bisa berharap cuaca membaik di musim tanam berikutnya agar bisa mendapatkan hasil panen yang lebih optimal.
Editor : Suryo Sukarno