get app
inews
Aa Text
Read Next : Jalur Mudik 2025 di Jateng-DIY Lebih Siap: Perbaikan, Posko, dan Layanan Ditingkatkan

Jumlah Kendaraan Pemudik Meningkat, Rest Area Hutan Gundih Jadi Tempat Favorit Beristirahat

Kamis, 27 Maret 2025 | 13:57 WIB
header img
Jumlah Kendaraan Pemudik Meningkat, Rest Area Hutan Gundih Jadi Tempat Favorit Beristirahat. Foto : iNews/ Rustaman

GROBOGAN,iNewsPantura.id - Jumlah kendaraan arus mudik yang melintasi wilayah Grobogan, saat ini mulai mengalami peningkatan. Dan bagi para pemudik yang merasa lelah dan  kebetulan melintasi area hutan Gundih, bisa singgah sejenak untuk menghilangkan penat dan lelah dengan beristirahat sambil menikmati berbagai macam kuliner dan suguhan alam yang masih asri dan sejuk.
 
Volume kendaraan arus mudik yang melintasi jalur hutan Gundih, Desa Monggot, Kecamatan Geyer, Grobogan, Jawa Tengah, saat ini mulai terlihat dan mengalami peningkatan. Hingga h-5 lebaran, jenis kendaraan yang melintas dari arah Pati, Kudus, Blora, maupun Semarang menuju Solo, Jawa Tengah dan sebaliknya, saat ini didominasi oleh kendaraan roda dua. Untuk mengantisipasi adanya pemudik yang kelelahan, sebuah rest area hutan kawasan Gundih, di Desa Monggot telah dipersiapkan untuk pemudik beristirahat sejenak. Bahkan beberapa warung yang biasanya buka siang hari kini mulai buka lebih awal. 
 
Para pemudik bisa beristirahat dan menikmati berbagai macam kuliner sambil bersandar di bawah pohon jati yang rimbun dan sejuk. Ngarfani bersama istri yang sedang menempuh perjalanan dari Sukoharjo, Jawa Tengah menuju Pati, Jawa Tengah, mengaku kelelahan dan badan terasa pegal sehingga memutuskan untuk beristirahat di rest area hutan ini. Dengan mengendarai sepeda motor sepeda motor, mereka bisa menempuh perjalanan lebih cepat karena suasana arus mudik masih sepi. 
 
“ Naik motor dari Skoharjo tadi jam delapan dan sampai di hutan ini sembilan seperempat menit. Jadi lancar selama perjalanan karena pemudik belum begitu banyak. Tadi sempat kelelahan dan istirahat sejenak di rest area ini jadi tenaga pulih kembali. Udaranya sejuk banget bisa membuat tubuh fresh. Kita ngopi dulu sebentar dan kemudian lanjut ke Pati,”ucap Ngarfani.
 
Setelah satu jam beristirahat Ngarfani bersama istri kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pati, Jawa Tengah. Menurut pengelola warung makan rest area hutan Gundih, jumlah pemudik yang singgah ke rest area mengalami peningkatan meski belum ada lonjakan yang signifikan. Sementara itu, untuk meningkatkan kenyamanan pemudik yang istirahat di rest area hutan, pengelola warung kemudian bergotong royong menutup kubangan yang terendam air dengan menutup menggunakan batu dan kemudian diurug menggunakan tanah.
 
“Ini saya tutup dengan batu dan kemudian di urug dengan tanah supaya tidak becek dan jalan tidak . menjadi kubangan. Pemudik yang mampir bisa nyaman dan betah. Saat ini masih sepi meski sudah ada pemudik yang singgah. Nanti ramai kalau pas lebaran atau H+1,” jelas Parmo pengelola warung makan rest area hutan gundih.
 
Selain memberikan kenyamanan dan relaksasi bagi pemudik yang singgah di rest area hutan, pemilik warung juga menyediakan truk derek dua puluh empat jam, untuk memberikan pertolongan kepada kendaraan roda empat atau lebih yang mengalami permasalahan di jalan.  Marmo, pemilik warung rest area hutan Gundih, menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan truk derek di pinggir jalan Grobogan- Solo, agar bisa lebih cepat menjangkau kendaraan yang bermasalah di jalan. Para pengendara  yang menghubungi bisa dilayani selama dua puluh empat jam.
 
“Ini sengaja kita persiapkan untuk memabtu kendaraan yang mogok atau rusak dan butuh bantuan. bisa hubungi kami selama dua puluh empat jam disini,”ucap Marmo.
 
Meski rest area ini berada di tengah hutan, namun pemudik tidak perlu khawatir, jika ingin menjalankan ibadah sholat ataupun mau ke kamar mandi, karena semua fasilitas tersebut telah dipersiapkan oleh pengelola warung makan. Untuk menjaga keamanan pemudik, pihak perhutani KPH Gundih juga bekerja sama dengan aparat keamanan akan  terus berjaga dan berpatroli selama dua puluh empat jam di kawasan hutan, mengingat kondisi hutan yang cukup luas dan rawan akan tindak kejahatan.
 
Bagi para pemudik yang melintasi jalur hutan Gundih, juga diharapkan untuk berhati-hati karena banyak jalur  curam yang menikung dan menanjak.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut