get app
inews
Aa Text
Read Next : Naik 5 Persen, 177.881 Penumpang Selama Arus Mudik & Balik Lebaran 2025

157 Sineas Muda Ramaikan Festival Film Bertema Ekologi di Kudus

Sabtu, 12 April 2025 | 16:23 WIB
header img
157 Sineas Muda Ramaikan Festival Film Bertema Ekologi di Kudus Foto : iNews/ Nur Ch

KUDUS, iNewsPantura.id -- Kabupaten Kudus menjadi tuan rumah Festival Film Anak Bangsa (FFAB) 2025, sebuah ajang kompetisi film pendek tingkat nasional yang digelar untuk pertama kalinya. Festival ini mengusung tema “Air Mata Air” dan telah menarik antusiasme tinggi dari sineas muda di seluruh Indonesia.

Sejak dibuka 1 Januari 2025, FFAB berhasil menjaring 157 peserta dari 63 kota di 18 provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua, termasuk Bali, NTT, Sulawesi, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Riau, Lampung, dan berbagai wilayah di Pulau Jawa. Keberagaman peserta ini menunjukkan semangat kolaboratif dan inklusif festival dalam merangkul budaya lokal serta isu-isu sosial dan lingkungan.

Tema “Air Mata Air” dipilih karena mencerminkan pentingnya air sebagai elemen vital dalam kehidupan, sekaligus menjadi simbol keprihatinan atas krisis lingkungan global seperti kelangkaan air, polusi, dan perubahan iklim. 

Menurut Irianto Gunawan dari Balai Budaya Rejosari, penyelenggara festival, tema ini selaras dengan visi RKBBR (Rumah Kreasi Balai Budaya Rejosari) sebagai ruang dialog seni dan budaya.

“Festival ini bukan sekadar selebrasi karya seni, tetapi juga menjadi medium edukatif agar masyarakat, terutama generasi muda, lebih peduli terhadap lingkungan sekitar,” ujarnya.

Sementara itu, Cornel Innos dari GsT Productions menambahkan bahwa FFAB diharapkan menjadi ruang kolaborasi dan ekspresi kreatif. “Kami ingin keresahan masyarakat tentang isu sosial, lingkungan, maupun cerita personal dapat dituangkan dalam karya film ,” jelasnya. 

Ia juga menegaskan pentingnya membangun ruang diskusi untuk membahas peran film dalam mempengaruhi perubahan sosial.

Koordinator FFAB 2025, Melly Hana Septiana, menuturkan festival ini terbuka untuk sineas dari berbagai latar belakang, baik pemula maupun profesional. Ia berharap cerita-cerita lokal dari berbagai daerah bisa didengar lebih luas dan menjadi kontribusi nyata dalam membangun kesadaran ekologis di masyarakat. 

“Kami ingin menyambut cerita-cerita lokal yang sering luput dari perhatian kita semua, perhatian nasional,” ujarnya.

Selain kompetisi film pendek, FFAB juga akan diramaikan dengan berbagai rangkaian acara seperti workshop kreatif, screening film, bedah film, hingga malam puncak anugerah yang terbuka untuk umum pada 17 Mei 2025 di Balai Budaya Rejosari, Kudus.

Untuk menghargai karya para sineas muda, panitia menyiapkan total hadiah senilai Rp32.500.000 dengan kategori yang dilombakan antara lain:

Film Pendek Terbaik – Rp15.000.000
Aktor/Aktris Terbaik – Rp5.000.000
Sutradara Terbaik – Rp2.500.000
Penulis Skenario Terbaik – Rp2.500.000
Skoring Musik Terbaik – Rp2.500.000
Penata Artistik Terbaik – Rp2.500.000
Teaser Terbaik – Rp2.500.000

Dan dewan juri nasional yang akan menilai karya peserta merupakan sosok-sosok yang sudah lama berkecimpung dalam dunia perfilman, sebut saja seperti Asa Jatmiko (Kudus), Fanny Chotimah (Surakarta), dan Rendra Bagus Pamungkas (Jakarta).

“Dengan melihat antusiasme peserta dari berbagai daerah, kami optimis FFAB 2025 akan menjadi langkah penting dalam membuka ruang bagi sineas muda untuk berkembang serta meninggalkan jejak dalam ekosistem film pendek Indonesia. Mencatatkan sejarah itu penting,” lanjut Melly.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut