LAMPUNG SELATAN - Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda Lampung Selatan kembali erupsi pada Kamis (24/3/2022) dengan luncuran abu dengan ketinggian sekira 1.000 meter di atas puncak.
Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, gunung berapi yang masuk dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan dengan posisi geografis di latitube -6.102 derajat Lintang Utara (LU), 105.423 derajat Bujur Timur (BT) memiliki ketinggian 157 mdpl itu ditetapkan masuk dalam level 2 dengan status waspada.
“Tanggal 24 Maret 2022 telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau. Erupsi terjadi 2 kali, pukul 10.00 dan 11.00 WIB. Terlihat asap putih dengan ketinggian 500 sampai 1.000 meter,” jelas Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Lampung, Andi Suardi.
Diinformasikan juga kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Letusan Gunung Anak Krakatau ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 45 mm.
Untuk diketahui status waspada atau level II gunung berapi sudah mulai menunjukkan adanya peningkatan aktivitas, mulai dari aktivitas seismik, kejadian vulkanik, dan kenaikan aktivitas di atas normal. Perubahan ini dikarenakan aktivitas magma tektonik dan hidrotermal.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di pesisir Lampung Selatan, situasi dan kondisi masyarakat aman. Bahkan terkesan masyarakat pesisir tidak tahu peristiwa letusan debu sejauh 1.000 lebih itu. Namun, diharapkan kepada para nelayan untuk sementara waktu tidak dulu mendekati Gunung Anak Krakatau.
“Masyarakat harap tenang silakan beraktivitas. Nelayan dan wisatawan tidak mengunjungi Gunung Anak Krakatau dalam radius 2 km,” tuturnya.
Editor : Hadi Widodo