get app
inews
Aa Text
Read Next : Pelayanan Kesehatan RSUD R.A. Kartini Mendapat Apresiasi Komisi C DPRD Jepara

Berkat Program Pengelolaan Sampah EMCL, Kades Rengel, Tuban Tampil di IPA Convex 2025

Selasa, 20 Mei 2025 | 20:25 WIB
header img
Berkat Program Pengelolaan Sampah EMCL, Kades Rengel, Tuban Tampil di IPA Convex 2025. Foto : iNews / Herry P

TANGERANG, iNewsPantura.id - Berbagai upaya dilakukan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) untuk mensejahterakan masyarakat diwilayah kerja perusahaan, salah satunya melalui program pengolahan sampah di Desa Rengel, Tuban dan Bojonegoro, Jawa Timur.

Program pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) tersebut dimulai sejak tahun 2015 dan telah menunjukkan dampak yang signifikan terhadap masyarakat. 

Menariknya, berkat program tersebut membawa Kepala Desa (Kades) Rengel, bernama Mundir tampil memukau pengunjung di Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex 2025, di Tangerang, Banten, Selasa 20 Mei 2025.

Mundir yang didampingi Community Relation P & GA EMCL Joni Wicaksono, menjelaskan awal mula Desanya bisa mengolah sampah, yang kini menjadi salah satu sumber pendapatan asli Desa (PADes).

Mundir, melihat sampah di Desanya mencapai 25 m3/ hari. yang terdiri dari sampah plastik dan kertas 10m3, sampah organik 7m3 dan sampah campuran (kertas basah, kayu dan limbah rumah tangga) 8m3.

Kemudian ia bersama BUMDes nya berinisiatif mengolah sampah, tersebut agar bisa menjadi penghasilan warga dengan mendirikan Bank sampah.

Dimulai per RT dengan memilah milah sampah dilingkungannya masing masing. Awalnya hanya memilah sampah yang lansung bisa di jual.

Kemudian berkembang menjadi pengolahan sampah lainnya. sampah rumah tangga yang menghasilkan berbagai olaha, seperti Magot, Pupuk Kompos, Eco Enzyme, Decompose dan Guano.

Di tahun 2023, EMCL mendirikan TPS dan memberikan pendampingan tentang tata kelola pengolahan sampah berbasis pada keterlibatan masyarakat.

Program ini tidak hanya menangani masalah lingkungan, tetapi juga memberdayakan komunitas untuk mengelola sampah secara efektif.

Komunitas mengumpulkan rata-rata 2 ton sampah plastik dan kertas setiap minggu, menghasilkan pendapatan sekitar Rp 16.000.000 per bulan dari penjualan sampah.

Setiap hari, 20 tempat sampah limbah dikumpulkan, dan 30% dari sampah organik diolah menjadi kompos dan pakan maggot, mengurangi jumlah sampah dan menyediakan produk berguna bagi pertanian.

Selain dari penjualan sampah, mereka juga mengelola pembayaran sampah bulanan dari Rukun Tetangga (RT), dengan total pendapatan mencapai Rp 135.000.000 per bulan. Pengeluaran untuk gaji dan pengelolaan TPS mencapai Rp 7.000.000 per bulan.

"Di tahun 2024 Desa kami sudah memiliki penghasilan dari hasil pengolahan sampah total sekitar Rp.143 juta. Ini sudah menjadi salah PADes kami", jelas Mundir.

Langkah Awal dan Pendidikan Masyarakat

Program ini dimulai dengan Penilaian awal untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam pengelolaan sampah. 

Dari sini, dibentuklah Sekolah Lapangan Pengelolaan Sampah yang memberikan pengetahuan dan keterampilan penting kepada anggota masyarakat. 

Fokus utama dari program ini adalah perubahan perilaku masyarakat melalui pendidikan berkelanjutan mengenai prinsip Mengurangi, Menggunakan Kembali, dan Mendaur Ulang. 

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut