RAMALLAH - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengkritik tajam "standar ganda" Barat yang menghukum Rusia atas invasinya ke Ukraina, namun mengabaikan "kejahatan" Israel terhadap Palestina.
Kritikan pedas ini disampaikan langsung Abbas ke Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken yang melakukan tur Timur Tengah, Minggu (27/3/2022).
“Eropa telah menunjukkan standar ganda yang mencolok. Terlepas dari kejahatan pendudukan Israel yang merupakan pembersihan etnis dan diskriminasi rasial, kami tidak menemukan seorang pun yang menganggap Israel bertanggung jawab karena berperilaku sebagai negara di atas hukum,” katanya, kepada Blinken, dikutip dari AFP, Senin (28/3/2022).
Pemerintah Otoritas Palestina yang dipimpin Abbas memicu kemarahan para diplomat Barat beberapa pekan terakhir karena tidak mengecam serangan Rusia terhadap Ukraina.
Sementara itu Blinken mengatakan kepada Abbas, pemerintahan Joe Biden ingin memperbaiki hubungan AS dengan Palestina setelah terputus akibat kebijakan pro-Israel pemerintahan Donald Trump. Seperti diketahui, Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Setelah itu dia memindahkan kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Sejak itu Palestina menyebut AS membela Israel sehingga tak pantas menjadi mediator pembicaraan damai.
Namun karena pemerintahan Biden saat ini fokus menghadapi tantangan dari China dan invasi Rusia ke Ukraina, AS hanya memberikan sedikit waktu untuk menangani masalah Timur Tengah.
Blinken tidak mengangkat masalah Ukraina dalam jumpa pers bersama Abbas serta topik lain termasuk pembukaan kembali konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem timur. Namun dia berjanji untuk mempertahankan dukungan bagi Palestina, merujuk pada bantuan keuangan berkelanjutan untuk pembangunan sebesar 500 juta dolar AS.
"Amerika Serikat berkomitmen untuk membangun kembali hubungan dengan Otoritas Palestina dan dengan rakyat Palestina," kata Blinken, kepada Abbas
Editor : Hadi Widodo