get app
inews
Aa Text
Read Next : Kurangi Angka DBD, Mahasiswa KKN UPGRIS Lakukan PSN di Desa Laban

Curhat Tukang Becak di Pasar Gede Solo, Bagong Dimasa Pandemi

Senin, 28 Maret 2022 | 15:51 WIB
header img
Pengayuh becak di Pasar Gede Solo (Foto: Instagram)

Berbagai keluhan di kala pandemi juga dirasakan oleh pengemudi becak di Pasar Gede Solo yang menurun pendapatannya tak seperti biasanya.

Pengemudi becak, biasanya adalah orang urban yang merantau ke kota. Kebanyakan  tidak memiliki skill khusus sehingga kalah bersaing dengan para calon pekerja yang memiliki keahlian. Seperti menjadi pekarja pabrik , atau pekerja  lain.

Di beberapa kota becak masih eksis sampai saat ini banyak kisah menarik dari tukang becak  yang kadang membuat kita terharu. 

Diakui Kepala Pasar Gede Surakarta Agus Suharto, becak merupakan salah satu moda transportasi yang digunakan dalam melakukan aktivitas ekonomi di Pasar Gede Solo. Ibu-ibu biasanya pergi ke pasar diantar becak. Atau pedagang membawa barang-barang dagangannya.

"Hampir kegiatan ekonomi yang berlangsung di Pasar Gede Solo ini masih menggunakan becak,” katanya dalam keterangan tertulis.

Pengayuh becak di Pasar Gede Solo, Bagong, sudah puluhan tahun menekuni profesinya . Ia memiliki beragam pengalaman, baik suka maupun duka.

“Saya senang bisa membantu orang lain pergi ke pasar, mengangkut barang-barang, dan mengajak wisatawan berkeliling di seputar Pasar Gede Solo ini," ungkapnya.

Dukanya, kata Bagong, saat pandemi Covid-19 menghantam, pendapatannya tak seperti biasa. Masyarakat sekitar tak banyak yang bepergian seperti dulu.

Belum lagi orang luar kota yang berkunjung pun sedikit. Namun yang jelas ia bersyukur karena masih bisa mencukupi kebutuhan keluarga.

"Meskipun ada sedikit penurunan pendapatan di masa pandemi, saya tetap bersyukur tetap dapat mencukupi kebutuhan keluarga,” ucap Bagong.

Masalah baru datang, operasional untuk perawatan becak bisa menghabiskan banyak uang. Termasuk mengecat becak agar lebih cantik dan terawat.

Perwakilan Nippon Paint Indonesia Topan Wijaksono mengatakan, becak merupakan salah satu kendaraan yang ramah lingkungan. Pengecatan perlu dilakukan agar tampilan becak menjadi lebih menarik, bersih, dan layak digunakan. Ada 77 becak yang dicat merah putih dan menjadi penuh makna.

"Diharapkan kegiatan ini dapat mewakili semangat para pengayuh becak untuk tetap berkarya di Pasar Gede Solo dan sekitarnya,” ungkap Topan.

Editor : Hadi Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut