Sholawat Burdah lazim dibacakan ketika maulid Nabi Muhammad SAW maupun dalam tiap pengajian, dimana bacaan Sholawat Burdah ini dikarang Imam al-Busiri (610 H-695 H).
Imam al-Bushiri merupakan murid dari seorang guru yang terkenal yaitu Abdul ‘Abbas al-Mursi.
Membaca Qasidah Burdah, sama seperti membaca Dala-ilul Khairat sebanyak 70 kali. Dan barang siapa yang ingin dikabulkan hajatnya serta disembuhkan penyakitnya, maka hendaklah dia membaca Qasidah Burdah. Dan benteng penjagaan yang dihasilkan dari pembacaan Qasidah Burdah itu lebih kuat dari pada penjagaan yang dihasilkan dari pembacaan wirid Imam Nawawi.
Berikut lirik sholawat burdah:
مَوُلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا اَبَدًا، عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
أَمِنْ تَذَكُّرِ جِرَانٍ بِذِى سَلَمِ، مَزَجْتَ دَمْعًا جَرَاى مُقْلَةٍ بِدَمِ
أَمْ هَبَّتِ الرِّيْحُ مِنْ تِلْقَاءِ كَا ظِمَةٍ، وَأَوْمَضَ الْبَرْقُ فِى الظَّلْمَاءِ مِنْ إِضَمِ
يَا رَبِّ بِالْمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا، وَغْفِرْلَنَامَامَضَى يَاوَاسِعَ الْكَرَمِ
Maulaa ya shollli wasallim daaiman abada, ‘alaa habiibika khoiril kholqi kullihimi
Amin tadzakkuri jirooni bidzi salami, mazajta dam’an jaroo muqlatin bidami
Am habbatirriihu mintilqooi kaadhzimatin, wa auwmadhzol barqu fidz dhzomaai idhzomi
Ya Robbi bil Musthofa balligh maqoo sidanaa, waghfirlana mamadhzo yaa wa-asi’al karomi
Artinya:
Wahai Tuhan kami (Allah Swt) curahkanlah selalu sholawat dan salam selalu selama – lamanya dan abadi, kepada kekasih-Mu (Muhammad) yang terbaik diantara semua makhluk
Apakah karena teringat tetangga yang tinggal di Dzalim, sehingga engkau cucurkan airmata bercampur darah yang mengalir di matamu
Ataukah karena tipuan angin kencang yang kencang yang berhembus dari arah “Kadzhimah”, atau karena sinar kilat yang membelah kegelapan malam dari Gunung “Idhzam”
Wahai Tuhanku demi Al-Musthofa Muhammad, sampaikanlah maksud dan hajat – hajat kami, dan ampunilah dosa – dosa kami yang terdahulu wahai Yang Maha Luas dan wahai Yang Maha Dermawan.
Sholawat ini terdiri dari 160 bait dan dibagi menjadi 10 pasal. Empat bait pertama dan satu tambahan syair lainnya sering diamalkan dan disyairkan oleh para pecinta sholawat.
Mengutip buku Rahasia Sehat Berkah Shalawat oleh M. Syukron Maksum, sholawat ini ditulis oleh Imam Muhammad bin Sa‘id Al Busyiri, seorang penyair dari Mesir, pada tahun 658 - 666 H/1260-1268 M. Ia menulis syair tersebut atas perintah Rasulullah yang datang ke mimpinya saat ia tengah menderita penyakit faalij (setengah lumpuh).
Sebelumnya, ia sudah mendatangi semua dokter di Mesir, tetapi penyakitnya tak kunjung sembuh. Suatu malam, ia bermimpi bertemu Nabi Muhammad dan mendapat perintah untuk menyusun syair yang berisi pujian kepadanya. Ia pun menyusun 160 bait sholawat dengan 10 pasal.
Usai menyusun syair tersebut, ia kembali bermimpi bertemu Rasulullah. Dalam mimpi kedua itu, Nabi Muhammad menyelimutinya dengan Burdah (mantel). Ketika bangun, sembuhlah beliau dari sakit lumpuh yang dideritanya. Sholawat tersebut pun diberi nama Burdah yang berarti mantel dan juga dikenal sebagai Bur'ah yang berarti shifa (kesembuhan).
Editor : Hadi Widodo