Usai Insiden Anak Tertimpa Pohon, Bupati Kudus Sidak Taman Perintahkan Perawatan Intensif

KUDUS, iNewsPantura.id – Insiden dua anak tertimpa dahan pohon di Taman Krida Kudus pada Minggu lalu, langsung mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Kudus. Dua bocah perempuan, Ifana Ariyani (6,5 tahun) dan Azura Lilian (6 tahun), harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmono Hadi Kudus setelah tertimpa dahan pohon yang tiba-tiba roboh. Salah satu korban, Ifana, butuh penenganan khusus karena luka di kepala.
Insiden terjadi sekitar pukul 12.10 WIB, saat rombongan TPQ tempat kedua anak tersebut belajar sedang mengadakan kegiatan ziarah dan mampir berwisata bersama ke Taman Krida.
Setelah peristiwa itu, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris turun langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi kejadian, Senin (8/9/2025).
Dalam sidak tersebut, Bupati meninjau titik jatuhnya dahan sekaligus memeriksa kondisi sejumlah pohon besar di sekitar taman. Ia langsung memerintahkan dinas terkait agar melakukan perimbasan pohon, terutama ranting dan dahan rapuh yang berpotensi membahayakan pengunjung.
“Perimbasan harus segera dilakukan, terutama dahan yang rapuh. Tidak hanya di Taman Krida, tapi juga di tempat wisata lainnya. Keselamatan pengunjung adalah prioritas. Jangan sampai ada korban lagi,” tegas Sam’ani.
Menurutnya, Taman Krida merupakan ruang terbuka publik yang memiliki banyak fungsi. Selain tempat rekreasi keluarga dan taman bermain anak, lokasi ini juga sering dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan budaya, seni, hingga acara sosial. Karena itu, kenyamanan dan keamanan pengunjung harus benar-benar dijaga.
“Taman Krida ini open space untuk masyarakat. Kita fungsikan dengan baik, tapi juga harus ada langkah pencegahan. Nanti akan kita pasang rambu-rambu atau peringatan agar masyarakat tetap waspada,” ujarnya.
Bupati menambahkan, pengelolaan fasilitas publik harus dilakukan secara profesional, tidak hanya mengandalkan perawatan musiman. Ia meminta Dinas PKPLH bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus melakukan pengecekan berkala serta memastikan standar keselamatan diterapkan.
Sebelumnya, Bupati juga sempat menjenguk dua korban insiden di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus. Saat itu dia memastikan biaya pengobatan ditanggung BPJS Kesehatan dan mendapat dukungan penuh dari Pemkab Kudus hingga pasien benar-benar pulih.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Mutrikah, menyebutkan dua korban sudah mendapatkan perawatan intensif. Satu korban mengalami luka ringan, sementara satu lainnya sempat mengalami kondisi cukup serius. Namun, keduanya kini dinyatakan membaik.
“Kondisi pasien cukup bagus dan sudah bisa pulang setelah menjalani perawatan. Begitu kejadian, kami langsung bergerak melakukan perimbasan pohon, tidak hanya di Taman Krida, tapi juga di destinasi wisata lainnya,” jelas Tika.
Saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan dinas PKPLH untuk mempercepat penanganan pohon-pohon tua yang berisiko tumbang. Upaya ini dilakukan seiring dengan meningkatnya kunjungan masyarakat ke Taman Krida dalam beberapa bulan terakhir.
“Kunjungan ke taman Krida saat ini justru meningkat. Karena itu, kami berusaha bagaimana taman ini bisa tetap dikunjungi masyarakat sekaligus memberi kontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD). Fasilitas juga akan kami benahi, terutama area bermain anak-anak, agar lebih aman dan layak digunakan,” tambahnya.
Di taman krida memang tumbuh pohon-pohon besar berusia puluhan tahun. Selain sebagai konservasi, taman Krida termasuk hutan dalam kota dan wisata ekologi.
Di sisi lain, pengunjung taman menyambut baik langkah cepat pemerintah. Siti Aminah (34), warga Desa Panjunan yang kerap membawa anaknya bermain ke Taman Krida, mengaku sempat merasa khawatir setelah mendengar kabar insiden tersebut.
“Waktu dengar ada anak yang tertimpa dahan, jujur saya jadi was-was. Tapi sekarang sudah agak lega karena langsung ditangani. Kalau pohonnya dirawat rutin, saya yakin Taman Krida tetap jadi tempat favorit anak-anak,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Fajar (41), warga Jati, yang berharap perbaikan fasilitas di taman bisa lebih cepat. “Selain pemangkasan pohon, semoga ada tambahan penerangan dan area bermain yang lebih terawat. Jadi orang tua tidak khawatir kalau bawa anak-anak ke sini,” katanya.
Dengan langkah cepat dari Pemkab, ditambah dukungan masyarakat, Bupati berharap insiden yang melukai dua anak tersebut bisa menjadi pelajaran penting dalam pengelolaan ruang publik. Pemerintah berkomitmen agar kasus serupa tidak terulang, dan Taman Krida tetap menjadi destinasi andalan bagi warga Kudus maupun wisatawan dari luar daerah.
Editor : Suryo Sukarno