Cegah Kebakaran Lahan, Pertamina EP Cepu Gandeng Petani dan BPBD Bojonegoro

BOJONEGORO, iNewsPantura.id– PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 kian serius menjaga keselamatan operasi dan lingkungan di Lapangan Gas Jambaran–Tiung Biru (JTB). Melalui Sosialisasi Keamanan & Keselamatan Fasilitas Industri Hulu Migas, PEPC berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro serta kelompok tani yang tinggal di sekitar jalur pipa dan Sales Gas Metering (SGM).
Langkah ini digelar sebagai antisipasi ancaman kebakaran lahan, mengingat lokasi SGM berada di sisi jalur pipa transmisi gas Gresik–Semarang yang rentan terganggu aktivitas pembakaran.
Tim HSSE dan Operations PEPC Zona 12 mengingatkan bahwa praktik pembakaran lahan di sekitar fasilitas migas sangat berbahaya.
“Kami tekankan agar tidak ada aktivitas pembakaran di sekitar fasilitas SGM. Risikonya memicu kebakaran tidak terkendali, membahayakan keselamatan petani, dan bisa mengganggu operasi migas,” tegas perwakilan PEPC.
Dukungan dari BPBD
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, Agus Purnomo, menambahkan bahwa pembakaran lahan kerap menjadi penyebab kebakaran besar. “Dampaknya bisa meluas, mengancam lingkungan, petani, hingga fasilitas vital migas,” ujarnya.
Deputy Field Manager Jambaran–Tiung Biru, Andy Suhendro, menyampaikan apresiasi terhadap keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan.
“Dukungan masyarakat sangat penting bagi keberlangsungan operasi JTB. Produksi gas yang optimal dibutuhkan untuk mendukung pergerakan ekonomi sekaligus ketahanan energi nasional,” ungkap Andy.
Objek Vital Nasional
Sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas), Lapangan Gas JTB memegang peran strategis dalam penyediaan gas bumi. Sosialisasi yang disetujui SKK Migas ini diharapkan menumbuhkan kesadaran kolektif untuk menjaga keamanan fasilitas migas, serta mendukung target pemerintah dalam mewujudkan swasembada energi.
Editor : Suryo Sukarno