get app
inews
Aa Text
Read Next : Komunitas Motor Listrik dan PLN Pecahkan Rekor MURI Pengisian Daya Terbanyak

Mengiring Pusaka Mbah Nur Anom: Lesbumi Pekalongan Hidupkan Semangat Santri Lewat Kirab Budaya

Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:51 WIB
header img
Mengiring Pusaka Mbah Nur Anom: Lesbumi Pekalongan Hidupkan Semangat Santri Lewat Kirab Budaya. Foto : iNewsPantura.id/ Suryo S

PEKALONGAN, iNewsPantura.id — Pagi itu, udara di Kedungwuni Kabupaten Pekalongan terasa berbeda. Dentuman rebana berpadu dengan lantunan selawat menggema di antara barisan peserta karnaval. Di tengah hiruk pikuk warna-warni busana santri dan umbul-umbul yang berkibar, tampak sekelompok orang berjalan perlahan dengan penuh khidmat. Mereka adalah rombongan Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PCNU Kabupaten Pekalongan, yang membawa pusaka Mbah Nur Anom dalam Kirab Budaya Hari Santri 2025.

Bukan sekadar benda peninggalan masa lalu, pusaka yang mereka arak adalah Keris Jangkung Nogo Siluman, warisan spiritual dari ulama karismatik Mbah Yai Nur Anom. Di tangan para anggota Lesbumi, keris itu tidak hanya berkilau karena bilahnya, tapi karena makna dan doa yang menyertainya.

“Keris ini bukan sekadar pusaka, tetapi simbol perjuangan dan pengayoman. Dulu, Mbah Yai Nur Anom memberikan keris ini kepada santrinya sebagai bekal melawan penjajah,” tutur Ahmad Nur Rohim Hadinagoro, Ketua Lesbumi PCNU Kabupaten Pekalongan, dengan nada yang penuh penghormatan.

Santri Berbudaya, Santri Bermartabat

Mengusung tema “Santri Berbudaya, Santri Bermartabat,” Lesbumi berusaha menghidupkan kembali nilai-nilai spiritual dan kebangsaan para ulama terdahulu. Bagi mereka, pusaka itu adalah simbol sekaligus pengingat bahwa perjuangan tak selalu tentang mengangkat senjata, tapi juga menjaga martabat, ilmu, dan budaya.

Ahmad Nur Rohim menjelaskan, Keris Jangkung Luk Tiga memiliki filosofi mendalam. Lekukan tiga pada bilahnya melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan, dengan sesama, dan dengan alam. “Kita ini hamba yang selalu memohon perlindungan dan petunjuk dari Yang Maha Kuasa. Jadi keris ini adalah doa yang diwujudkan dalam bentuk budaya,” ujarnya.

Simbol Amanah dan Doa

Dalam prosesi kirab, pusaka Mbah Nur Anom sempat diperlihatkan di panggung utama. Di hadapan ribuan santri dan masyarakat, keris itu diserahkan secara simbolis kepada Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan dan Wakil Bupati Pekalongan. Penyerahan itu bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk amanah dan tanggung jawab moral.

“Penyerahan kepada Ketua PCNU dimaknai sebagai simbol kepemimpinan umat. Sedangkan kepada Wakil Bupati, itu lambang bahwa pemimpin harus mampu mengayomi rakyatnya,” jelas Ahmad Nur Rohim.

Tak berhenti di situ, pusaka juga diserahkan kepada Dewan Syuriah sebagai wujud permohonan doa agar perjuangan santri masa kini tetap diberkahi dan dikuatkan oleh Allah SWT.

Menghidupkan Warisan Spiritualitas

Bagi masyarakat Pekalongan, kirab pusaka ini bukan sekadar bagian dari karnaval budaya. Ia adalah pengingat akan akar spiritual yang selama ini menumbuhkan semangat perjuangan para santri. Setiap langkah dalam kirab adalah doa, setiap tabuhan rebana adalah lantunan syukur, dan setiap kilau keris adalah refleksi tentang makna kepemimpinan dan pengabdian.

“Semangat para ulama dulu adalah semangat untuk menjaga marwah, budaya, dan kemanusiaan. Lewat kirab ini, kami ingin menanamkan nilai itu kepada santri muda agar tidak kehilangan arah,” ucap Ahmad Nur Rohim.

Warisan yang Terus Menyala

Menjelang sore, matahari mulai condong ke barat. Namun semangat para santri tak meredup. Mereka menatap pusaka Mbah Nur Anom dengan rasa hormat, seolah menyapa sejarah panjang yang membentuk jati diri bangsa.

Kirab pusaka itu menjadi penanda bahwa Hari Santri bukan hanya seremoni tahunan, melainkan momentum untuk mengingat jati diri: bahwa santri bukan hanya pejuang ilmu dan agama, tetapi juga penjaga kebudayaan dan peradaban.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut