SIDOARJO, iNewsPantura.id - Puluhan calon jamaah umrah asal Bondowoso, Probolinggo, Banyuwangi, dan Situbondo, gagal terbang lantaran seharusnya terbang pukul 5.30 WIB.
Sebanyak 63 orang calon jamaah umrah dari sejumlah daerah di Jawa Timur terbengkalai di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya, sejak Senin (26/9/2022) pagi karena tidak ada petugas KKP Bandara yang memvalidasi kesehatan puluhan calon jamaah umrah yang akan berangkat.
Meski proses check-in telah dilakukan, namun puluhan calon jamaah umrah ini tidak bisa terbang karena tidak dilengkapi surat validasi dari pihak KKP Bandara.
Menurut rencana, puluhan calon jamaah umrah ini akan berangkat umrah melalui Kuala Lumpur, Malaysia dengan menggunakan pesawat reguler AirAsia QZ-330. Namun, karena tidak ada validasi dari pihak KKP, puluhan calon jamaah umrah ini akhirnya tertahan di bandara.
Ironisnya, hingga Senin siang, puluhan calon jamaah umrah yang gagal terbang ini belum mengetahui kejelasan dari pihak travel, apakah mereka akan berangkat atau tidak.
"Kita datang sudah mulai pagi sebelum subuh," ujar salah seorang calon jamaah umrah, Maslukah.
Senada dirasakan Hamid, calon jamaah umrah lainnya. "Kita tunggu dari ketua, belum ada kejelasan," katanya.
Sementara itu, terkait tidak adanya petugas KKP di loket verifikasi kesehatan di Bandara Juanda, pihak KKP menyatakan informasi keberangkatan puluhan calon jamaah umrah melalui Terminal 2 Bandara Juanda mendadak. Kemudian, tidak ada koordinasi yang cepat dari pihak biro travel dan maskapai penerbangan.
"Hari ini memang informasi yang kami terima mendadak sekali," ujar Kepala KKP Kelas 1 Surabaya, Slamet Mulsiswanto.
Terkait kondisi ini, menurut informasi dari pihak bandara, puluhan calon jamaah umrah yang gagal terbang ini akan dievakuasi ke hotel di sekitar kawasan Bandara Juanda sambil menunggu tindak lanjut dari pihak biro perjalanan travel yang memberangkatkan calon jamaah umrah tersebut.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait