Bulog Jemput Gabah Petani, Harga Tetap Rp6.500 per Kilogram

Suryo Sukarno
Bulog Jemput Gabah Petani, Harga Tetap Rp6.500 per Kilogram. Foto : iNews/ Suryo S

PEKALONGAN, iNewsPantura.id – Pemerintah melalui Bulog terus berupaya menstabilkan harga gabah di tingkat petani dengan menggelar program Jemput Gabah Petani. Salah satunya dilakukan di Desa Gutomo, Kecamatan Karanganyar, untuk memastikan gabah kering panen dibeli langsung dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram.

Penyuluh Pertanian Kecamatan Karanganyar, Imam Radius, menyampaikan bahwa langkah ini bertujuan membantu petani agar mendapatkan harga jual yang layak. “Bulog telah turun langsung ke lapangan untuk membeli gabah dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram,” ujar Imam.

Lebih lanjut, Imam mengimbau petani agar memanen gabah pada waktu yang tepat guna menjaga kualitas dan rendemen. “Kami berharap petani tidak melakukan panen muda agar tidak merugikan Bulog,” katanya.

Saat ini, sekitar 20-30 persen dari total luas lahan sawah di Kecamatan Karanganyar telah memasuki masa panen. Imam memperkirakan panen akan terus berlangsung hingga akhir April dan mencapai 100 persen dari Musim Tanam (MT) 1. Petani yang ingin menjual gabahnya ke Bulog dapat berkoordinasi dengan penyuluh pertanian atau Babinsa setempat.

Sementara itu, staf gudang Bulog Bondansari sekaligus anggota tim jemput gabah, Muraji, menyatakan bahwa harga Rp6.500 per kilogram merupakan ketetapan pemerintah pusat. “Keputusan ini sudah ditetapkan oleh Presiden RI. Tidak ada spesifikasi tertentu yang menjadi batasan, sehingga semua gabah yang memenuhi syarat akan diserap oleh Bulog,” jelasnya.

Program jemput gabah ini ditargetkan berlangsung hingga April dengan kapasitas penyimpanan gudang Bulog Bondansari sebesar 12.500 ton setara beras. Saat ini, Bulog telah menyerap sekitar 1.058 ton gabah dari petani. Hasil pengolahan menunjukkan rendemen gabah dari wilayah 50 meter di atas permukaan laut (MDPL) berkisar 54,17 persen, meski sebagian besar masih di bawah angka tersebut. Adapun kadar air gabah yang berhasil diserap sebelumnya mencapai 32 persen.

Muraji juga mengimbau petani agar tidak melakukan panen sebelum waktunya. “Panen muda akan menurunkan kualitas gabah dan berdampak pada rendahnya rendemen. Ini tentu akan merugikan pemerintah maupun petani itu sendiri,” ungkapnya.

Bulog memastikan seluruh gabah yang dibeli akan dikeringkan menggunakan dryer guna menjaga kualitas beras. Dengan adanya program ini, pemerintah berharap kesejahteraan petani meningkat dan ketahanan pangan nasional tetap terjaga.

Editor : Suryo Sukarno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network