GUNUNGKIDUL, iNewsPantura.id – Jelang perayaan Idul Adha, suasana berbeda terlihat di Pasar Hewan Munggu, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Sejumlah tukang ojek pangkalan yang biasanya mengangkut penumpang, kini beralih profesi menjadi ojek kambing demi menyambut lonjakan pembeli hewan kurban.
Setiap kali pasar hewan ini buka, keramaian selalu tercipta sejak pagi buta. Aktivitas jual beli kambing mendominasi halaman pasar, diiringi suara hewan ternak yang bersahut-sahutan. Pemandangan sepeda motor bermuatan kambing yang keluar masuk area pasar menjadi hal yang lazim jelang perayaan Idul Adha.
Para tukang ojek tidak lagi mengangkut manusia, melainkan kambing-kambing yang baru dibeli oleh para pembeli. Dengan berbekal keronjot kayu di belakang motor dan seutas tali pengikat, kambing-kambing itu diangkut menuju rumah pemiliknya.
“Biasanya bawa orang, sekarang bawa kambing. Tapi ya Alhamdulillah, bisa dapat lebih,” ujar Warsono, salah satu tukang ojek.
Tarif yang dikenakan pun terbilang terjangkau, mulai dari Rp10.000 hingga Rp100.000 tergantung jarak dan kondisi jalan. Dibanding menyewa mobil pikap atau truk kecil, jasa ojek kambing dianggap lebih hemat dan praktis, apalagi untuk wilayah yang sulit dijangkau kendaraan besar.
Pengamanan tambahan dilakukan oleh para ojek untuk menjaga kambing tetap aman selama perjalanan. Satu hingga dua ekor kambing dapat diangkut dalam satu kali perjalanan, tergantung ukuran dan berat badan hewan.
Sigit, tukang ojek lainnya, mengatakan bahwa pendapatan dari mengangkut kambing jauh lebih besar dari biasanya. “Kalau pasaran biasa paling dapat 30 ribu, ini bisa 150 sampai 200 ribu sehari,” ujarnya sambil mengikat kambing ke keranjang belakang motornya.
Layanan ojek kambing ini banyak dimanfaatkan oleh pembeli dari desa-desa sekitar yang tidak membawa kendaraan pribadi. Selain harga yang bersahabat, kemudahan pengantaran langsung ke rumah menjadi nilai tambah.
“Lebih murah dan sampai depan rumah. Kalau sewa mobil, bisa Rp150.000 sekali jalan,” jelas Harjo Sutrisno, pengojek lainnya.
Sepeda motor yang digunakan berasal dari kendaraan pribadi yang biasa dipakai untuk ojek pangkalan. Perawatan dilakukan secara rutin untuk memastikan keamanan selama membawa kambing, terutama saat kondisi pasar sedang ramai.
Keberadaan ojek kambing telah menjadi bagian dari ekosistem Pasar Hewan Munggu. Tak hanya membantu kelancaran jual beli, tetapi juga membuka peluang rezeki bagi warga sekitar.
Pasar tradisional seperti ini tak hanya menjadi pusat ekonomi, namun juga ruang tumbuhnya kearifan lokal. Dari kebutuhan sederhana, muncul peluang usaha yang mampu mendongkrak perekonomian rakyat kecil.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait