Pemkab Kudus Kukuhkan Bunda PAUD se-Kabupaten, Perkuat Ekosistem Pendidikan Anak Usia Dini

Nur Choiruddin
Pemkab Kudus Kukuhkan Bunda PAUD se-Kabupaten, Perkuat Ekosistem Pendidikan Anak Usia Dini. Foto : iNews/ Nur Ch

KUDUS, iNewsPantura.id -- Pemerintah Kabupaten Kudus mengukuhkan Bunda PAUD tingkat kecamatan dan desa/kelurahan secara serentak di Pendapa Kabupaten Kudus, Rabu (4/6/2025). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pengukuhan Bunda PAUD se-Jawa Tengah di tingkat kabupaten/kota.

Bunda PAUD Kabupaten Kudus, Ny. Endhah Endhayani Sam’ani Intakoris, menegaskan bahwa penguatan peran Bunda PAUD di seluruh jenjang merupakan strategi kolaboratif untuk memajukan pendidikan anak usia dini (PAUD) secara merata dan berkualitas.

“Sinergi dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa sangat penting agar pendidikan anak usia dini di Kudus berjalan selaras dan menyeluruh,” ujarnya.

Endhah menekankan bahwa pendidikan pada usia dini harus berfokus pada stimulasi perkembangan, bukan pencapaian akademik dini. Anak-anak PAUD, menurutnya, masih berada dalam fase bermain yang tidak seharusnya dibebani target membaca, menulis, atau berhitung secara formal.

“Anak usia dini tidak wajib bisa baca tulis. Belajar mereka melalui bermain. Kita arahkan secara alami, lewat aktivitas yang menyenangkan dan bermakna,” jelasnya.

Ia mencontohkan permainan edukatif sebagai pendekatan utama dalam pembelajaran PAUD. Anak-anak dikenalkan pada huruf, bentuk, warna, dan interaksi sosial melalui permainan terstruktur yang tetap memberi ruang eksplorasi.

“Permainan yang mengandung unsur literasi dan numerasi disisipkan perlahan, tanpa paksaan. Prinsipnya adalah belajar sambil bermain,” tambahnya.

Program Bunda PAUD Kabupaten Kudus, lanjut Endhah, akan dijalankan secara bertahap, dimulai dari jenjang prasekolah. Penekanan diberikan pada fondasi awal yang kuat sebelum melangkah ke tahap pendidikan selanjutnya.

Ia juga menyoroti pentingnya penggunaan Alat Permainan Edukatif (APE) sebagai sarana pembelajaran yang adaptif dan kontekstual. Menurutnya, APE membantu anak belajar dengan cara yang sesuai karakter dan budaya lokal.

“APE bukan sekadar alat bantu, tapi bagian dari pendekatan belajar yang menyenangkan dan bermakna,” tuturnya.

Komitmen pemerataan akses juga menjadi perhatian utama. Endhah menyebut bahwa sejumlah satuan PAUD di desa-desa telah menggratiskan biaya pendidikan agar seluruh anak, tanpa memandang latar belakang ekonomi, dapat memperoleh layanan PAUD yang layak.

“Tidak ada diskriminasi dalam pendidikan. Semua anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama, sejak usia dini,” tegasnya.

Ia pun mengingatkan orang tua untuk tidak terburu-buru menuntut anak menguasai keterampilan akademik sebelum waktunya. Tekanan semacam itu, katanya, justru berisiko menghambat proses tumbuh kembang anak.

“Masih banyak orang tua yang beranggapan anak masuk SD harus sudah bisa baca tulis dan les tambahan. Padahal pendekatan ini bertentangan dengan prinsip pendidikan usia dini yang ideal,” ungkapnya.

Dengan pengukuhan Bunda PAUD hingga ke tingkat desa, Pemerintah Kabupaten Kudus menunjukkan komitmennya dalam membangun sistem pendidikan usia dini yang inklusif, menyenangkan, dan berpihak pada anak.

“Kami ingin setiap anak di Kudus, dari latar belakang mana pun, tumbuh dalam lingkungan belajar yang sehat, merdeka, dan membahagiakan,” pungkasnya.

Editor : Suryo Sukarno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network