SEMARANG, iNewsPantura.id — Schneider Electric menegaskan pentingnya adopsi teknologi digital sebagai landasan transformasi sektor industri nasional menuju efisiensi dan keberlanjutan. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Innovation Day, yang digelar untuk memperkuat dialog, kolaborasi, serta implementasi nyata transformasi digital di berbagai sektor.
“Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan fondasi penting untuk memperkuat daya saing industri nasional sekaligus menekan emisi karbon,” ujar Martin Setiawan, President Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste.
Ia menambahkan bahwa kota seperti Semarang, dengan pertumbuhan industri dan investasi yang signifikan, menjadi contoh nyata pentingnya adopsi teknologi dalam mendukung efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan.
Dalam sesi diskusi panel bertajuk "Mempercepat Pertumbuhan Industri Berkelanjutan dengan Digitalisasi", para pemangku kepentingan membahas strategi digitalisasi dalam menekan emisi, memperkuat daya saing jangka panjang, serta mengubah budaya organisasi. Transformasi sumber daya manusia disebut sebagai pilar penting dalam keberhasilan proses digital.
Bambang Wijanarko, Kepala Biro Pengendalian Kawasan Ekonomi Khusus, Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK, menegaskan bahwa kawasan industri hijau dan terintegrasi menjadi fokus pemerintah untuk mendorong investasi yang berkelanjutan.
“Digitalisasi dan otomasi adalah katalis utama untuk meningkatkan produktivitas serta memenuhi tuntutan standar lingkungan yang semakin ketat,” jelasnya.
Semarang sendiri memiliki posisi strategis sebagai ibu kota Jawa Tengah, dengan konektivitas logistik yang baik dan tenaga kerja kompetitif. Provinsi ini mencatat ekspor industri pengolahan senilai USD 9,23 juta sepanjang Januari–Oktober 2024. Selain itu, realisasi investasi Jawa Tengah pada 2023 mencapai Rp77,02 triliun dan menyerap lebih dari 280 ribu tenaga kerja.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada Triwulan I 2025 tercatat sebesar 4,96%, melampaui rata-rata nasional yang berada di angka 4,87%.
Salah satu perusahaan yang telah menunjukkan keberhasilan dalam transformasi digital adalah Polytron. Pabriknya di Kudus ditetapkan sebagai National Lighthouse oleh Kementerian Perindustrian pada 2024 atas inisiatif digitalisasi dan otomasi operasional.
“Transformasi digital kami tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperkuat daya saing dan keberlanjutan jangka panjang,” ungkap Ketut Wihardika, Production Director Polytron.
“Dengan automasi dan sistem manajemen energi, kami mengoptimalkan operasi tanpa mengorbankan efisiensi. Ini juga menjadi dasar ekspansi kami ke mobil listrik dan inisiatif hijau lainnya.”
Melalui kolaborasi lintas sektor, Schneider Electric dan para mitra berharap digitalisasi dapat terus diperluas dan diadopsi secara merata, guna mendukung keberlanjutan industri nasional sekaligus menjawab tantangan iklim global.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait