DENPASAR - Hobi memelihara Yellow Anaconda yang kini menjadi sebuah tren baru masyarakat kota, ternyata bisa menjadi lahan investasi yang cukup menjanjikan kolektor ular ukuran jumbo ini bisa diternakkan bahkan sebagai penghasil cuan.
Awalnya, tren reptil sebagai peliharaan hanya berkembang di kalangan penghobi saja. Namun, hingga saat ini perkembangan peminat reptil meningkat pesat hingga 50% selama pandemi.
Bagi kita melihat ular seperti piton dan anaconda mungkin sangat mengerikan. Namun bagi pecinta reptil dan kolektor, ular ukuran jumbo ini bisa diternakkan bahkan sebagai penghasil cuan.
Seperti yang dilakukan seorang kolektor hewan eksotis di Denpasar, Deby Agus Slamet Riyadi, dia berhasil mengawinkan jenis ular yellow anaconda hingga menghasilkan ratusan keturunan sejak 2010.
Dirinya mengklaim sebagai satu-satunya kolektor yang berhasil menernakkan Yellow Anaconda di bali dan menyebar ke seluruh Indonesia.
Pria yang akrab dipanggil Damar ini menuturkan dirinya tertarik dengan ular anaconda karena dipandang sebagai salah satu hewan yang melegenda dan dianggap jarang yang memelihara di Indonesia.
Dengan berhasil mengembangbiakkan anaconda, ia dapat menciptakan pundi-pundi cuan meski tak mematok harga per ekor ular-ularnya.
"Saya tidak mematok harga," kata Damar, Minggu (27/3/2022).
Anaconda berkembangbiak dengan beranak berrtelur atau ovovivipar, dengan habitat alamnya yang dikenal semi aquatic. Ketika dipelihara, kondisi kandang bisa dibuat dengan penuh air ataupun kering.
Keunggulan ular penghuni Sungai Amazon ini memiliki daya tahan tubuh yang baik dan saat dipelihara panjangnya dapat mencapai 4 meter. Namun di alam liar, bisa mencapai panjang lebih dari 5 meter.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait