Diduga Salah Tulis Jenis Kelamin Bayi, Oknum Pegawai Puskesmas Pituruh Dapat Sorotan

Joe Hartoyo
Diduga Salah Tulis Jenis Kelamin Bayi, Oknum Pegawai Puskesmas Pituruh Dapat Sorotan. Foto : iNews/ Joe H

 

PURWOREJO,  iNewsPantura.id — Sebuah insiden kelalaian administrasi terjadi di Puskesmas Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang menimbulkan keresahan bagi salah satu keluarga pasien. Kesalahan pencatatan jenis kelamin bayi pada dokumen medis menyebabkan akta kelahiran resmi mencatat data yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Peristiwa ini bermula saat pasangan suami istri menjalani proses persalinan di Puskesmas Pituruh pada Februari 2025 lalu. Beberapa bulan kemudian, saat akta kelahiran diterbitkan, orang tua bayi terkejut mendapati jenis kelamin anaknya tercatat sebagai laki-laki, padahal bayi yang dilahirkan adalah perempuan.

“Setelah dicek istri saya, ternyata di akta tertulis laki-laki, padahal anak kami perempuan,” ungkap LM (32), ayah bayi tersebut.

Kesalahan ini diduga bersumber dari data medis yang dikeluarkan oleh puskesmas dan digunakan sebagai rujukan oleh pihak desa saat mengurus akta kelahiran. Akibatnya, keluarga harus melakukan proses perbaikan administrasi dari awal, termasuk revisi data di tingkat desa dan dinas terkait.

“Setelah saya hubungi pihak desa, katanya akan diurus ulang,” ujar LM.

Menanggapi kasus ini, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, dr. Tolkha Amaruddin, menyatakan keprihatinannya atas insiden yang menurutnya tak seharusnya terjadi di instansi pelayanan publik, terutama bidang kesehatan.

“Terima kasih atas informasinya. Bagaimanapun, kita harus mengubah wajah pelayanan kesehatan kita ke arah yang lebih baik. Pelayanan prima harus menjadi komitmen semua pihak,” tegas dr. Tolkha saat ditemui pada Selasa (24/6/2025).

Ia menambahkan bahwa pihak Dinas Kesehatan akan segera melakukan evaluasi terhadap Puskesmas Pituruh serta memperkuat pengawasan terhadap sistem pencatatan administrasi di seluruh puskesmas di wilayah Kabupaten Purworejo.

“Kami akan memastikan seluruh tenaga administrasi di fasilitas kesehatan lebih teliti dan bertanggung jawab, agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” pungkasnya.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya akurasi dalam proses administrasi, karena kesalahan sekecil apapun bisa berdampak panjang bagi masyarakat, terutama dalam urusan dokumen hukum dan jaminan sosial.

Editor : Suryo Sukarno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network