Filipina dan Amerika Serikat Debut di Turnamen Bulutangkis Superliga Junior 2025

Nur Choiruddin
Polytron Superliga Junior 2025: Filipina dan Amerika Serikat Ikut Meramaikan Persaingan Beregu. Foto : iNewsPantura.id/ Nur Ch

KUDUS, iNewsPantura.id - Ajang Polytron Superliga Junior 2025 semakin bergengsi. Untuk pertama kalinya, Filipina dan Amerika Serikat ikut turun gelanggang, menambah warna persaingan beregu bulutangkis junior yang sebelumnya didominasi negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Filipina menandai debut bersejarah mereka di turnamen ini. Meski harus menghadapi lawan-lawan tangguh seperti PB Djarum dan Granular Thailand di sektor U-17 Putri, mereka mengaku banyak belajar dari pengalaman berharga ini. “Para pemain bisa melihat langsung standar bulutangkis internasional, terutama dari Indonesia yang luar biasa,” ujar Melvin Nubla, Head of Development Philippine Badminton Association.

Salah satu atlet muda Filipina, Nica Ysabel Gulpany (14), juga mengaku termotivasi meski timnya masih kesulitan bersaing. “Saya melihat gaya bermain yang berbeda dari tiap negara. Walaupun kami masih jauh, pengalaman ini membuat saya ingin terus berkembang,” katanya.

Tak kalah menarik, Amerika Serikat juga mencuri perhatian di laga perdana. Tim Global Badminton Academy sukses menumbangkan PB Power Rajawali dengan skor 4-1. Mereka masih akan berhadapan dengan Malaysia dan PB Djarum di babak penyisihan. “Turnamen ini simulasi yang berharga sebelum Kejuaraan Dunia Junior di India,” kata sang pelatih, Eti Gunawan.

Pemain AS berusia 16 tahun, Zoey Tan, bahkan mengaku kagum dengan atmosfer bulutangkis Indonesia. “Bertanding di sini memberi pengalaman luar biasa. Tim-tim Asia sangat kuat dan menginspirasi saya,” ungkapnya.

Menurut legenda bulutangkis Hendrawan, kehadiran banyak tim internasional membuat kompetisi kian ketat. “Turnamen beregu di level junior sangat jarang. Di sini, atlet muda belajar strategi tim dan mental juang sejak dini,” ujarnya.

Di sisi lain, skuad Indonesia masih menunjukkan dominasi. Tim PB Djarum U-17 Putri misalnya, sudah mengoleksi tiga kemenangan, termasuk menang telak 5-0 atas New Taipei High School (China Taipei). “Format beregu berbeda dengan individu. Saat satu kalah, yang lain memberi dukungan. Itu yang membuat tim lebih kuat,” kata Jane Maira Faiza, salah satu pilar PB Djarum.

Dengan partisipasi negara baru dan atmosfer persaingan yang makin sengit, Polytron Superliga Junior 2025 bukan hanya jadi ajang unjuk teknik, tapi juga kawah candradimuka untuk membentuk mental dan karakter atlet muda menuju level dunia.

Editor : Suryo Sukarno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network