KEBUMEN, iNewsPantura.id – Persatuan Rakyat Penyelamat Karst Gombong (PERPAG) menggelar audiensi dengan Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, Jumat (19/9/2025). Mereka mendesak agar kawasan non-karst (budidaya) di Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Gombong segera dikembalikan menjadi kawasan lindung geologi.
Audiensi yang berlangsung di ruang kerja bupati itu dihadiri langsung oleh Bupati Lilis bersama jajaran pejabat daerah, di antaranya Sekda Edi Rianto, Asisten Perekonomian Sri Kuntarti, serta sejumlah OPD terkait.
“Tuntutan kami jelas, pengembalian kawasan bentang alam karst. Area yang disebut budidaya (non-karst) harus dikembalikan ke KBAK,” tegas Nanang, Ketua PERPAG.
Menanggapi hal itu, Bupati Lilis menegaskan komitmennya untuk ikut melestarikan kawasan karst. Namun, ia menekankan bahwa kewenangan penuh tetap ada di pemerintah pusat.
“Insya Allah kami usulkan, tetapi keputusan tetap ada di pusat. Mari kita berdoa semoga dikabulkan,” ucapnya.
Bupati juga meminta masyarakat ikut berperan aktif mengawasi aktivitas tambang ilegal. “Kalau ada pertambangan kecil di sana, segera laporkan. Kita jaga bersama-sama,” pesannya.
Nanang menyambut baik komitmen bupati dan berharap usulan tersebut segera dibawa ke Kementerian ESDM. Ia juga mengingatkan bahwa Karst Gombong adalah lumbung air vital dengan 32 mata air yang dimanfaatkan puluhan ribu warga di 11 kecamatan, serta lebih dari 100 gua bawah tanah yang menjadi penyimpan air alami.
“Kalau kawasan ini rusak, bukan hanya alam yang hilang, tapi juga kehidupan ribuan orang,” tegas Nanang.
PERPAG menegaskan perjuangan ini bukan sekadar soal lingkungan, tapi soal keberlangsungan hidup masyarakat Kebumen. Mereka berharap pemerintah pusat segera mengambil langkah nyata agar Karst Gombong kembali berstatus kawasan lindung.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait
