KENDAL,iNewsPantura.id - Perkembangan teknologi, terutama kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
AI hadir membawa kemudahan dan efisiensi di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga pemerintahan.
Namun, dibalik kemajuan itu, tersimpan tantangan besar yakni bagaimana memastikan nilai-nilai kebangsaan tetap kokoh ditengah arus globalisasi digital yang begitu cepat berubah.
Hal ini yang membuat sosialisasi Empat Pilar MPR RI, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi semakin relevan dan mendesak.
Sebab, Empat Pilar ini bukan sekadar konsep normatif, melainkan pondasi moral, ideologis, dan spiritual bangsa yang menuntun masyarakat Indonesia agar tidak kehilangan jati dirinya.
Berdasarkan fenomena yang terjadi beberapa waktu terakhir, di mana nilai kebangsaan di dalam masyarakat mulai pudar, Firnando H. Ganinduto selaku Anggota DPR RI melaksanakan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Desa Karangmalang Wetan, Kabupaten Kendal.
Pada kegiatan yang dilaksanakan 10 oktober 2025 tersebut, Politikus Golkar yang kerap disapa Mas Nando ini mengingatkan kepada masyarakat agar tetap berpegang teguh terhadap Pancasila sebagai pondasi moral di tengah kemajuan teknologi.
“Teknologi boleh maju, tapi nilai kebangsaan gak boleh pudar. Justru di tengah kemajuan Artificial Intelligence, kita harus semakin bijak memegang Pancasila sebagai pondasi moral, agar kemajuan tidak menjauhkan kita dari kemanusiaan.” Ujar Mas Nando di Balai Pertemuan Desa Karangmalang Wetan.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa kecerdasan buatan tidak boleh menggantikan kecerdasan nurani. Sebaliknya, kemajuan digital seharusnya menjadi sarana untuk memperkuat bangsa, bukan melemahkan jati diri nasional.
Melalui kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI, generasi muda diharapkan tidak hanya cakap teknologi, tetapi juga memiliki jiwa nasionalisme dan tanggung jawab moral sebagai warga negara Indonesia. Ditangan mereka, kemajuan teknologi dapat berjalan beriringan dengan nilai-nilai luhur bangsa yang dapat menciptakan masa depan yang modern, tetapi tetap berakar pada Pancasila dan semangat kebangsaan.
Editor : Eddie Prayitno
Artikel Terkait
