BLORA, iNewsPantura.id - Empat pelajar SMP Negeri di Blora yang terlibat kasus perundungan atau bullying pada Jumat (8/11) lalu kini tidak lagi mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolahnya, lantaran sudah mutasi ke sekolah lain.
Kepala Dinas Pendidikan (KaDindik) Kabupaten Blora Sunaryo, membenarkan informasi tersebut. Sunaryo menjelaskan keempat pelajar itu masing - masing memiliki peran berbeda.
"Ya benar. Mutasi itu setelah ada kesepakatan kedua belah pihak, jadi inisiatif dan kesadaran orang tua pelaku", Ungkap Sunaryo.
Harapanya setelah mereka berada di sekolah yang baru, pelaku bisa menyesuaikan dengan lingkungan sekolah yang baru, bisa menjadikan pembelajaran bagi mereka.
"Kita akan terus melakukan pengawasan dan pendampingan kepada keduanya, baik korban maupun pelaku. Bekerjasama dengan psikolog dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Blora, dan pihak terkait lainnya.", jelasnya.
Sebelumya beredar sebuah video rekaman seorang pelajar mengenakan seragam olahrga menjadi bulan - bulanan temannya yang berseragam pramuka, disebuah kamar mandi sekolah.
Dalam video tersebut tampak korban tidak ada perlawanan sama sekali menerima pukulan dan tendangan dari pelaku. Mirisnya puluhan pelajar lainnya hanya menonton, tidak ada yang berani melerai.
Bahkan ada yang memvideokan kejadian tersebut. Diduga provokasinya adalah kakak kelas atau senior di sekolah tersebut. Akibatnya korban mengalami trauma dan luka benjol di leher bagian belakang, dan hingga saat ini korban masih belum sekolah.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait
