Hendra menyampaikan, Badan Geologi juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terutama BNPB, BPBD dan BMKG untuk mengantisipasi eskalasi aktivitas vulkanik. Pihaknya juga telah memasang petugas di pos-pos saluran yang siap memantau 24 jam.
Sementara itu, Hendra juga mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh terhadap berita-berita isu tsunami di wilayah Banten dan Lampung yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia meminta masyarakat untuk memantau melalui situs web resmi Badan Geologi.
"Masyarakat juga diharapkan tetap mengikuti update dari sumber-sumber resmi. Sehingga yang sering membuat kuatir ini adalah hoaks," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, status Gunung Anak Kraktau dinaikan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III), terhitung sejak 24 April 2022, pukul 18.00 WIB.
Dalam laporan Badan Geologi, tampak asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal tinggi sekitar 3.000 meter dari puncak Gunung Anak Krakatau. Sesekali terdengar suara gemuruh letusan dari Gunung Anak Krakatau di Pos Pga Pasauran.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait