YERUSALEM, iNews.id - Sebanyak 250.000 orang berkumpul untuk salat di Masjid Al Aqsa Rabu (27/4/2022) malam lalu. Di dalam masjid bersejarah itu jemaah yang berkumpul juga bermaksud menyelenggarakan kegiatan peringatan Malam Lailatulqadar. Tidak seperti beberapa hari sebelumnya, pada saat peringatan malam Lailatulqadar itu tidak ada insiden yang dilaporkan.
Bagi umat Islam, Malam Lailatulqadar diyakini sebagai malam turunnya ayat-ayat pertama Alquran kepada Nabi Muhammad. Lailatulqadar dikatakan jatuh pada salah satu malam ganjil dari 10 hari terakhir Ramadan. Umumnya, tepatnya malam Lailatulqadar tidak diketahui namun diyakini pada tanggal 27.
Departemen Wakaf Islam di Yerusalem Timur yang diduduki mengatakan ratusan ribu jemaah itu berasal dari Palestina dari Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur yang diduduki dan Israel.
Warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki berangkat lebih awal untuk melakukan perjalanan melalui pos pemeriksaan ilegal pendudukan demi bisa mengakses situs suci. Sementara sekitar 10.000 orang melakukan perjalanan ke situs tersuci ketiga Islam dari dalam Israel. Bus telah diatur untuk mengantar orang ke lokasi dari sejumlah kota Arab di seluruh Israel.
Air juga dibagikan kepada jamaah di dekat gerbang Masjid Al Aqsa. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina di Yerusalem menyatakan timnya menangani 130 kasus penyakit di Masjid Al Aqsa. Sebanyak 13 di antaranya dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan.
Para jemaah berkumpul di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina menyusul serangkaian serangan mematikan di wilayah tersebut. Penggerebekan, penangkapan di Tepi Barat dan serangan oleh polisi Israel terhadap warga Palestina di tempat suci paling sensitif di Yerusalem.
Kompleks Masjid Al Aqsa juga dihormati oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount. Mereka sebagian besar beribadah di Tembok Ratapan, juga dikenal sebagai Tembok Buraq dalam bahasa Arab.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait
