Dalam posting Facebook lebih lanjut pada 10 Mei, Anutin mencatat bahwa perusahaan Thailand yang terdaftar untuk melakukannya dapat menjual produk ganja yang mengandung kurang dari 0,2 tetrahydrocannabinol, atau THC, bagian dari tanaman yang bertanggung jawab untuk membuat orang mabuk.
"Ini akan memungkinkan orang dan pemerintah untuk menghasilkan lebih dari 10 miliar baht per tahun pendapatan dari ganja dan rami," tulis Anutin.
Kitty Chopaka, seorang pengusaha ganja yang berbasis di Bangkok, mengatakan kepada CNN bahwa undang-undang itu dimaksudkan untuk membuka jalan bagi orang-orang untuk menggunakan tanaman itu dalam teh atau sup obat.
"Itu masih akan dianggap kriminal jika Anda tidak memiliki resep hukum dan Anda harus menjadi pasien dari beberapa bentuk penyakit agar ini berhasil. Hanya dengan begitu Anda dapat menanam ganja di rumah dan menggunakannya sesuka Anda,” terangnya.
Dia menambahkan meskipun penggunaan narkoba untuk rekreasi tetap ilegal, namun merokok ganja akan terjadi, dan pemerintah tidak mungkin dapat menghentikannya.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait