Pernyataan resmi MHA, yang dimuat dalam situs resminya, mengatakan salah satu poin penolakan terhadap UAS adalah mengajarkan ekstrimis dan segregasi.
“Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura. Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi ‘syahid.”
3. Merendahkan anggota komunitas agama lain dan menyebut non Muslim sebagai kafir
MHA juga mengungkapkan alasan lain penolakan Negeri Singa itu terhadap UAS karena pria berusia 44 tahun itu merendahkan anggota komunitas agama lain.
MHA pun kembali merujuk pada ceramah UAS yang menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal jin kafir. Selain itu, MHA juga menyatakan pernyataan UAS yang menyebut non-Muslim sebagai kafir sebagai alasan penolakan lainnya.
4. Masuk Singapura dengan berpura-pura kunjungan sosial
Dalam pernyataannya, MHA menyatakan UAS berusaha memasuki Singapura dengan berpura-pura untuk kunjungan sosial.
MHA menegaskan bahwa pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstrimis dan segresi.
"Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura," tegas MHA dalam pernyataannya.
Sementara itu UAS dalam pernyataannya dikanal YouTube Hai Guys menyatakan bahwa kedatangannya ke Singapura untuk berlibur.
"Saya ke Singapura mau jalan-jalan. Sekarang kan liburan," kata UAS.
UAS ke Singapura mengajak sang istri, Fatimah Az Zahra dan putranya yang baru berusia tiga bulan. UAS sendiri diajak ke Singapura oleh temannya yang juga membawa serta keluarganya.
"Saya bilang ke pihak imigrasi Singapura, bahwa saya mau jalan-jalan bukan untuk pengajian. Saya bukan mau kampanye pilpres," ucap pria asal Asahan, Sumatera Utara itu.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait