JAKARTA, iNews.id - Lemonilo dikenal di masyarakat dengan berbagai macam olahan makanan, salah satunya produk mie instan yang menjadikan brand ini naik daun. Perusahaan rintisan (startup) di bidang lifestyle consumer goods Lemonilo telah meraih pendanaan seri C sebanyak 36 juta dolar AS atau setara Rp516,2 miliar dari Sofina asal Belgia dan Sequoia Capital India.
Shinta Nurfauzia, Ronald Wijaya, dan Johannes Ardiant merupakan sosok dibalik berdirinya Lemonilo. Adapun Shinta dan Ronald berperan sebagai CO-CEO, dan Johannes sebagai Chief Product And Technology.
Lemonilo didirikan pada tahun 2015, dan awalnya hadir sebagai startup kesehatan bernama Konsula. Pada 20 Agustus 2018, startup tersebut memastikan telah mendapat pendanaan jumbo dari Alpha JWC Ventures dan Unifam Capital.
Dihimpun dari berbagai sumber, Lemonilo resmi berdiri dengan mengusung konsep gaya hidup sehat. Pada September 2017, Lemonilo secara resmi meluncurkan produk pertamanya, Lemonilo mie instan rasa mie goreng secara online di situs lemonilo.com.
Seiring dengan meningkatnya permintaan, Lemonilo mie instan kemudian juga dijual secara luring, baik di supermarket maupun minimarket. Kini produk tersebut tersedia di lebih dari 28 wilayah di Indonesia.
Melanjutkan kesuksesan mie goreng, Lemonilo terus mengembangkan dan meluncurkan lebih banyak lagi produk-produk sehat. Sampai dengan 2020, Lemonilo telah menjual lebih dari 40 produk secara online. Pada Maret 2019, Lemonilo merilis aplikasi mobile yang tersedia di App Store dan Google Play Store.
Selain itu, Lemonilo berencana untuk menduplikasi konsep bisnis ini ke negara lain, dimulai dari negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Langkah itu sejalan dengan misi Lemonilo, yaitu memberikan akses gaya hidup yang lebih sehat kepada masyarakat Indonesia.
Dengan demikian, jajaran investor Lemonilo kini terdiri dari Alpha JWC Ventures, Unifam Capital, Sequoia Capital India, dan Sofina Ventures SA.
Editor : Hadi Widodo