MERESPON wabah cacar monyet yang tengah merebak di berbagai negara di dunia, Perhimpunan Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) membuat satgas cacar monyet sebagai bentuk nyata respons atas ditetapkannya penyakit infeksi satu ini sebagai darurat global oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Satgas Monkeypox PB IDI dibentuk untuk memudahkan masyarakat awam bisa mengenali penyakit ini, dan sekaligus memberi rekomendasi bagi pemerintah agar meminimalisir masuknya cacar monyet ke Indonesia.
Seperti disampaikan Ketua Satgas Monkeypox PB IDI, dr. Hanny Nilasari, SpKK, rekomendasi dari para ahli ini diharapkan bisa membantu masyarakat agar lebih tanggap menghadapi ancaman cacar monyet.
"Rekomendasi Satgas Monkeypox PB IDI ini diharapkan bisa menjadi perhatian bersama, khususnya bagi masyarakat agar terhindar dari cacar monyet," terang dr. Hanny dalam gelaran webinar PB IDI, baru-baru ini.
Lantas apa saja rekomendasi Satgas Monkeypox PB IDI, sebagai panduan masyarakat agar terhindar dari cacar monyet? Sebagaimana dijelaskan dr. Hanny, berikut uraian delapan panduan cara agar terhindar dari infeksi cacar monyet.
1. Mengurangi risiko penularan dengan selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga kebersihan tangan.
2. Hindari kontak langsung dengan hewan penular monkeypox yang diduga terinfeksi cacar monyet seperti hewan pengerat, marsupial, primata non-manusia (baik hewan mati maupun hidup).
3. Biasakan mengonsumsi daging yang sudah dimasak dengan benar.
4. Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit segera memeriksakan diri jika mengalami gejala dan menginformasikan riwayat perjalanannya kepada tenaga kesehatan.
5. Jika seseorang mengalami ruam, disertai demam atau gejala klinis mencurigakan infeksi cacar monyet segera hubungi fasilitas pelayanan kesehatan setempat.
6. Jika seseorang mengalami gejala dan memenuhi kriteria suspek, probable, dan konfirmasi, segera isolasi diri hingga gejalanya menghilang dan tidak melakukan kontak erat dengan orang lain selama periode infeksius. Selama periode ini, pasien bisa mendapatkan perawatan suportif untuk meringankan gejala cacar monyet.
7. Pada ibu hamil yang mengalami kontak dengan pasien cacar monyet dapat segera melakukan pemeriksaan di rumah sakit untuk mencegah penularan kepada janin.
8. Masyarakat diimbau secara sukarela memberikan informasi yang jujur apabila mengalami gejala cacar monyet maupun memiliki kontak dengan pasien positif cacar monyet.
Editor : Hadi Widodo