PEKALONGAN, iNewsPantura.id - Ngeri!, ratusan orang tewas dalam bom masjid di Pakistan.
Korban tewas akibat bom bunuh diri di sebuah masjid di kota Peshawar, Pakistan, telah meningkat menjadi 100 orang. Omar Mukaram Khorasani, ketua Jamaat-ul-Ahrar, mengaku serangan itu dilakukan kelompoknya sebagai balas dendam.
"Sejauh ini, 100 jenazah telah dibawa ke Lady Reading Hospital," kata juru bicara fasilitas medis terbesar di kota itu, Mohammad Asim, dalam sebuah pernyataannya.
Menurutnya, sebagian besar dari mereka yang tewas dalam serangan bom bunuh diri pada hari Senin adalah petugas polisi. Kashif Aftab Abbasi, pengawas senior operasi polisi di Peshawar, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa lebih dari 225 orang terluka dalam ledakan bom tersebut.
Atap masjid, yang terletak di dalam kompleks keamanan pemerintah, runtuh akibat pengeboman, dan tim penyelamat harus memindahkan gundukan puing untuk mengevakuasi banyak jenazah.
Pengeboman masjid ini menyusul laporan intelijen yang kredibel pada 21 Januari bahwa Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) merencanakan gelombang serangan di Peshawar dan provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang lebih luas.
Tak lama setelah ledakan bom di masjid, Omar Mukaram Khorasani-–ketua Jamaat-ul-Ahrar, kelompok sempalan TTP dan anggota dewan kepemimpinan TTP-–mengatakan kelompoknya melakukan serangan itu sebagai pembalasan atas pembunuhan mantan pemimpin Jamaat-ul-Ahrar, Omar Khalid Khorasani di Afghanistan, pada tahun lalu. Pengakuan itu muncul diLong War Journal and South Asia Media Research Institute.
"Khorasani bertanggung jawab, dengan mengatakan ini adalah serangan balas dendam atas pembunuhan saudaranya di Afghanistan, yang dia tuduhkan pada pasukan keamanan Pakistan, kata jurnalis Al Jazeera Kamal Hyder, yang melaporkan langsung dari Peshawar, Rabu (1/2/2023).
"Ini adalah grup sempalan, dan mereka bergabung dengan TTP arus utama pada tahun 2020, jadi pasti grup di dalam TTP.”
Namun demikian, juru bicara TTP Mohammad Khorasani menjauhkan kelompok itu dari pengeboman masjid, dengan mengatakan bahwa bukan kebijakannya untuk menyasar masjid, seminari, dan situs keagamaan lainnya.
Dia menambahkan bahwa mereka yang mengambil bagian dalam tindakan tersebut dapat menghadapi tindakan hukuman oleh TTP, tetapi dia tidak menanggapi klaim Khorasani. Gubernur Khyber Pakhtunkhwa, Ghulam Ali, mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan bagaimana teroris memasuki masjid.
"Ya, itu adalah celah keamanan," katanya. Perdana Menteri Shehbaz Sharif berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang berada di balik serangan itu saat dia mengunjungi sebuah rumah sakit di Peshawar pada Senin.
“Skala besar dari tragedi kemanusiaan tidak terbayangkan. Ini tidak kurang dari serangan terhadap Pakistan,” tulis dia di Twitter. Dia menyatakan belasungkawa kepada keluarga para korban, dengan mengatakan rasa sakit mereka tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.
Editor : Hadi Widodo