JAKARTA, iNewsPantura.id - Genjot bisnis daur ulang limbah, PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) mengolah 80,68 juta kilogram (kg) kertas bekas pada 2022.
Direktur Utama ALDO, H. Sutanto mengatakan, selain menghasilkan keuntungan ekonomi, pengolahan daur ulang kertas juga memberikan berbagai manfaat seperti mengurangi limbah lingkungan, menghemat energi, serta membantu dunia dari ancaman pemanasan global.
“Kami sadar, bahwa bisnis hanya bisa berkesinambungan kalau memiliki daya dukung lingkungan yang juga berkesinambungan,” kata Sutanto dalam keterangan resminya, Rabu (22/3/2023).
Oleh karena itu, Sutanto menyebut bahwa perseroan akan terus fokus dalam mengembangkan bisnis daur ulang kertas coklat bekas, dan terus berinovasi untuk mengembangkan produk-produk baru berbahan kertas daur ulang.
Sebagai informasi, semua produk ALDO terbuat dari kertas coklat bekas yang sudah didaur ulang yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
Produk ALDO antara lain, pipa kertas untuk penggulung benang, hexcell honeycomb sebagai barang substitusi untuk interior dan furniture kayu, edge protector sebagai pelindung sudut untuk barang yang mudah pecah, textile board untuk keperluan menggulung kain, serta kotak kemasan berbahan kertas dan kantong kertas.
Untuk 2023 ini, perseroan optimistis kebutuhan produk berbahan kertas coklat berbahan daur ulang akan terus bertumbuh. Hal itu seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan yang menumbuhkan minat masyarakat terhadap produk berbahan daur ulang.
“Di samping itu, ekspektasi akan pertumbuhan pesat transaksi e-commerce juga menjadi faktor pendukung lain dari optimisme akan masa depan bisnis kami,” ujar Sutanto.
Untuk mengantisipasi pertumbuhan pasar dari produk kertas daur ulang tersebut, kata Sutanto, perseroan telah mengoperasikan mesin-mesin baru untuk pengolahan kertas coklat daur ulang sejak bulan Februari 2023 lalu.
Ia menyebut bahwa, mesin-mesin baru ini lebih efisien dalam pemakaian bahan bakar, lebih cepat dan akurat untuk pewarnaan, karena punya kemampuan produksi yang lebih cepat, dilengkapi dengan kemampuan auto quality scanner, auto colour dispensing, dan auto splashing.
“Beroperasinya mesin-mesin baru tersebut, membuat kapasitas produksi kertas meningkat menjadi 220.000 ton per tahun, dari kapasitas produksi sebelumnya yang sekitar 80.000 ton per tahun,” pungkas Sutanto.
Editor : Hadi Widodo