get app
inews
Aa Text
Read Next : Pancaroba, Waspadai Hujan Es dan Puting Beliung di Bulan Maret!

Bunda, Perhatikan Kesehatan Buah Hati Anda di Musim Pancaroba 

Selasa, 08 Maret 2022 | 13:59 WIB
header img
Ilustrasi

Pada masa pergantian musim kemarau ke musim penghujan ini atau biasa disebut Pancaroba beberapa jenis penyakit  yang bisa menyerang sikecil buah hati anda. 

Anak usia balita (bawah lima tahun) merupakan salah satu kalangan yang rentan mengalami infeksi virus selama musim pancaroba menurut dokter.
 
Carlinda Nekawaty menyebutkan bahwa sistem kekebalan tubuh anak yang belum sempurna membuatnya rentan terjangkit penyakit.

Sistem kekebalan tubuh anak, ujar dia, belum mengenal agen penyebab penyakit dan setiap infeksi adalah hal baru sehingga tubuh lebih rentan, 

"Penyakit umum pada anak selama cuaca ekstrem adalah diare, alergi dan flu," katanya belum lama ini.

Dokter Carlinda menjelaskan, gejala-gejala penyakit yang lazim dialami anak saat pancaroba di antaranya, diare, perut kembung, mual, muntah, demam, nyeri perut, dan merasa lemas. Diare umumnya disebabkan rotavirus atau infeksi bakteri serta penyakit.

Musim pancaroba juga bisa menimbulkan alergi pada anak, yang ditandai dengan pilek, bersin, hidung tersumbat dan hidung gatal.

Sistem imunitas pada pernapasan anak masih berkembang, itulah mengapa alergi yang ditimbulkan lebih cenderung terjadi pada saluran pernapasan. Faktor risiko yang menyebabkan alergi di antaranya adalah perubahan suhu, udara kotor, debu, asap atau bulu binatang yang terbawa angin.

Buah hati pun rentan terkena flu yang ditandai dengan hidung tersumbat, hidung berair, bersin, batuk dan demam.

"Saat pandemi ini, perhatian khusus untuk semua orang adalah flu atau common cold yang rentan terjadi kepada anak," lanjutnya.

Dia memberikan beberapa langkah yang bisa diterapkan orangtua atau pengasuh agar menjaga anak tetap sehat saat pancaroba.

Pertama adalah menjaga kebersihan. Sumber penyakit seperti virus penyebab flu dan diare, juga debu, asap serta bulu binatang sebagai penyebab alergi, dapat muncul dari kotoran yang menempel di tubuh anak maupun lingkungan sekitar. Menjaga kebersihan rumah dari debu dan kelembaban juga perlu dilakukan.

"Membiasakan anak untuk menjaga kebersihan diri seperti mandi secara rutin, menggunting kuku, mencuci tangan dan ajari etika batuk dan bersin yang baik menjadi langkah efektif."

Selanjutnya, mengajak anak rutin berolahraga. Aktivitas fisik yang tinggi pada anak memberikan efek positif pada sistem kekebalan tubuh.

Tidur yang cukup pun krusial untuk anak. Sebab, jam tidur anak dapat mempengaruhi metabolisme. Oleh sebab itu, anak usia 3 hingga 6 tahun perlu tidur 11-13 jam per hari dan anak usia 6 hingga 12 tahun harus tidur 10 jam per hari.

"Pastikan anak tidur siang satu hingga dua jam, itu akan membantu metabolisme membangun sistem kekebalan tubuh," ujarnya.

Editor : Hadi Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut