TEGAL, iNewsPantura - Sebanyak seratusa emak-emak di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mendadak menangis bersama-sama. Tangisan mereka begitu histeris, meluapkan segala unek-unek yang terkumpul. Namun, mereka ternyata tengah mengikuti lomba untuk memperebutkan hadiah uang tunai jutaan rupiah.
Lomba ini digelar di Taman Wisata Purbawahana, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Sabtu (28/12/2024). Para peserta mulai menangis begitu peluit dibunyikan. Mereka harus menangis sambil menghitung batang korek api, dan yang tak kalah penting, hanya mereka yang terus mengeluarkan air mata yang bisa melanjutkan perlombaan. Peserta yang tidak dapat mengeluarkan air mata langsung digugurkan.
Tak sedikit peserta yang menangis sejadi-jadinya, bahkan ada yang menangis histeris tanpa henti demi memenangkan hadiah yang telah disiapkan panitia. Lomba ini bukan hanya soal kesulitan ekonomi, tetapi juga dipicu oleh perasaan terharu, terutama bagi mereka yang ingin bertemu dengan anak-anak yang sudah lama berpisah.
Desi (32) asal Desa Tembok Kecamatan Adiwerna merupakan peserta yang berhasil menjadi juara pertama. Ia afalah peserta yang menangis paling natural. Hitungan batang korek api juga mendekati hitungan panitia
"Saya punya empat anak, tiga anak saya meninggal dunia saat masih bayi akibat kena virus jadi saya terharu. Tapi bersyukur bisa juara dapat uang tunai satu juta rupiah nanti mau saya disisihkan untuk bersedekah," kata Dewi.
Lomba menangis ini diikuti oleh lebih dari seratus orang, meskipun panitia membatasi peserta hanya sebanyak seratus orang. Kriteria pemenang ditentukan berdasarkan durasi menangis, jumlah air mata yang keluar, dan ketepatan menghitung batang korek api sesuai dengan hitungan panitia.
"Lomba menangis ini yang kedua karena banyak permintaan jadi bikin lomba lagi dengan ditambah menghitung batang korek api, yang keluar air mata paling lama dan menghitung batang korek paling tepat yang menang," jelas Wawan.Kurniawan Manager Purbawahana.
Hadiah uang tunai sebesar dua setengah juta rupiah disiapkan untuk juara pertama, kedua, dan ketiga. Selain itu, sepuluh peserta yang masuk dalam jajaran harapan akan mendapatkan hadiah uang tunai ratusan ribu rupiah.
Lomba ini bukan hanya bertujuan untuk memikat pengunjung, tetapi juga untuk menghibur mereka yang hadir.
Dengan antusiasme yang tinggi, lomba menangis ini sukses menyedot perhatian publik, sekaligus menciptakan momen yang tak terlupakan bagi para peserta dan pengunjung yang datang.
Editor : Yunibar SP